Share

Bab XLII

Secercah Harapan Hidup

Pagi yang cerah, Mba Nung masih berjaga di sana, pukul 06.00. Ini hari ke 40 majikannya terbaring koma. Terapi mendengarkan musik kesukaan, meraba topi dan dot anaknya, mendengarkan alunan musik kesukaan, serta kunjungan suami yang disayangi, membuahkan banyak kemajuan pada kesadaran perempuan ini. Erangan panjang dan pendek mewakili usaha untuk menjawab, menangis dan menggerakkan jemari tangan sebagai respon atas pendengaran dan perabaan, adalah sekian wujud kemajuan kesehatan Olivia Mananta. Jika banyak rekan kerja berkunjung dan tak bisa menghargai kemajuan ini, Mba Nung malah sebaliknya. Ia tak henti bersyukur kepada Tuhan atas semua kemajuan pengobatan yang dicapai.

‘’Mba, kan yang nengokin Ibu Olive. Kok, Ibu Olive masih gitu-gitu aja? Belum siuman?” teringat ia akan pertanyaan salah seorang rekan kerja yang menyapanya kemarin malam usai berkunjung.

‘’Buat saya, Ibu Olive banyak kemajuannya, sejak enam hari terakhir

Kezia Zakiyah Ma

Medis bilang, siuman dari koma adalah hasil dari kemajuan pengobatan. Tapi seorang awam seperti Mba Nung, itu keajaiban Tuhan.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status