Share

Bab 22

Bagaimana bisa, dia mendapatkan beberapa perhiasanku? Sedang aku saja menyimpannya di tempat yang selalu kukunci rapat.

"Kenapa, Nyonya? Anda terkejut?" ucapnya dengan menyeringai.

Benar-benar serigala berbulu domba!

"Darimana kamu dapatkan semua itu?"

Bukannya langsung menjawab pertanyaanku, Nadia justru tertawa lantang dan berdiri tepat di hadapanku. Kini aku tak lagi bersanding dengan seorang babysitter, melainkan seorang rival.

"Ah, bahkan mantan suamimu itu terlalu bucin denganku, Bu. Andaikan saat itu aku minta segunung berlian, pasti akan dia tepati juga. Namun sayang, aku hanya meminta beberapa perhiasanmu saja," terangnya membuatku semakin marah.

Aku menatapnya dalam. Suasana hatiku yang sangat bagus karena akan bertemu orang tua Mas Darma kini menguap begitu saja karena kelakuan Nadia yang membuat emosiku memuncak.

"Sudah, ya. Aku permisi dulu. Kemarin aku lupa membawa semua ini, jadi hari ini kuambil. Ini kan hakku, Mas Darma sudah memberikannya padaku," ledeknya.

Dadaku ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yung
minta pertolongan cepat sama satia,hti hati dgngn darma itu matanya udah ketutup sama jalang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status