Share

BAB 15 Curhatan Riya

“Antarkan aku ke toilet.” Kataku pada Bang Roni yang baru saja selesai membayar ke kasir.

“Mau pipis?” tanyanya. Namun aku tak menjawab.

Bang Roni mengikutiku dari belakang. Begitu sampai di depan pintu toilet aku membalikkan badan dan memandangnya dengan wajah penuh pertanyaan.

“Masuk aja. Aku tunggu di sini.” Katanya sambil menunjuk ke arah pintu toilet.

Aku menggeleng. “Aku nggak pengen ke toilet. Cuma mau ngomong dengan kamu.” Kataku dengan nada penuh kecurigaan.

Bang Roni tampak waspada. “Sayank mau ngomong apa?”

“Masih manggil aku Sayank? Sekarang Cuma ada kita berdua.” Kataku protes. Menunjukkan bahwa aku keberatan dengan cara ia memanggilku.

“Oke...” Bang Roni mengangkat kedua tangannya, seolah mengatakan ‘terserah’. “Kamu mau ngomong apa?” tanyanya kagok.

“Apa yang kalian lakukan saat berdua-duaan tadi?”

“Nggak ada. Kami nggak ngapa-ngapain.” Jawabnya.

“Aku nggak percaya. Perasaanku nggak enak.”

“Bener, kami nggak a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status