Share

Bab 101: Sebenci itu

“Selamat pagi Tuan Fabregas,” sapa wanita paruh baya, sedangkan Livy berdiri di balik punggung Nyonya Torres, menyembunyikan raga walau terlihat.

“Apa kabar Nyonya Torres? Sepertinya hidupmu baik-baik saja?” Suara serak, menusuk serta tatapan sengit dari ekor mata menghujam wanita muda.

“Ah, tentu. Aku merasa bersyukur dikelilingi orang-orang baik, termasuk Livy,” celetuk Nyonya Torres membuat pria kurus kering ini mengalihkan perhatian pada pembicara.

Sebelah sudut bibir Tuan Fabregas berkedut, lalu geleng-geleng kepala melihat akrabnya dua perempuan itu. Pria ini memberikan kode pada perawat agar kembali ke kamar. Sebagai ayah, rasa sakit masih menutupi pintu hati karena putrinya di sakiti.

“Nyonya Torres, aku permisi. Silakan menikmati udara dingin di taman, hati-hati pada orang terdekat, bisa mencelakai kapan pun, ” ucap Tuan Fabregas menekan pada kata ‘hati-hati’ sembari menatap jengah pada putri angkatnya.

Ketika kursi roda mulai bergerak perlahan, pria itu memindai penampilan L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
smga mreka sgra menikah mnjdi pasngan yg sah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status