Share

Bab 132: Pria Arogan dan Pelit

“Kenapa bisa begini. Kak, bangun,” lirih Livy, tak sekalipun beranjak dari sisi suaminya.

Tampaknya Dewi Fortuna masih menaungi El, tadi beberapa petugas segera datang membantu, membawa pria ini ke ruang pemeriksaan.

Bukan hanya itu, karena dilanda cemas, Livy meminta Alonso agar menyatukan kamar mereka. Ia tidak mungkin bolak-balik dari satu kamar ke kamar lain. Kondisi El membuatnya tidak bisa menjauh.

“Terima kasih telah menyelamatkan aku dan Al. Kamu … pria terhebat yang pernah aku temui,” gumam wanita berparas ayu seraya menggenggam jemari El.

Tetesan hangat pun berjatuhan, membasahi punggung tangan berhias urat. Livy juga menolak saran mertua untuk istirahat di atas ranjang, karena terdapat ruang diantara brankar.

“Hu’um, sama-sama Sayang. Akhirnya cita-citaku tercapai,” kelakar El dengan mata tertutup tetapi seringai jahil terukir pada bibirnya.

Alis Livy tertaut, ia menajamkan telinga, memastikan pendengarannya masih sehat. “Cita-cita?”

“Iya, menjadi superhero, setidaknya ber
NACL

kira-kira email apa ya? jawabannya ada di bab-bab sebelumnya, aku sisipi dikit-dikit

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status