Share

Bab 214: Aku Melihat Dia

Bukannya mengambil makanan, Livy malah terpaku di tempat. Ia memindai Al dari ujung kaki sampai puncak kepala.

Jujur, segenggam otot dalam dada berdetak tak karuan. Takut, Livy cemas Al mengalami rasa sakit paska operasi, dan ia tidak akan sangggup melihat anak-anaknya terbaring lebih lama di atas ranjang pasien.

“Al,” lirih Livy dengan tatapan sendu.

“Om periksa Al. Tarik napas dan buang pelan-pelan, ok!” titah dokter.

Namun, air muka dokter berubah, keningnya mengerut, tatapannya tak terbaca. Sungguh saat ini Livy dirundung kegelisahan tak terbatas.

“Tidak apa-apa Al. Tolong maju sedikit!” Dokter membantu Al bergeser ke depan. Memeriksa bagian belakang tubuh anak itu, dan … mendadak kedua sudut melengkung naik. “Kamu lupa Al, ini apa?” Dokter mengangkat mainan miniatur mobil balap.

“Oh iya, sebelum ke kamar operasi aku mainan dulu di sini.” Al terkekeh geli. “Aku lupa simpan, Om,” tambah bibir kecil itu.

Dari tepi ranjang, Livy mengusap dada, ia cukup senang karena Al bukan mengal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status