Share

Hanya Ingin Mati

Herman memeluk istrinya yang menangis tersedu. Dokter baru saja pergi setelah menjelaskan keadaan Renata. Bagai disambar petir di siang bolong, begitu lah perasaan Herman dan Ayu ketika Saka memberitahu mereka jika Renata sedang berada di rumah sakit dan Renata… baru saja melakukan percobaan bunuh diri.

Lagi. Ya, putri mereka itu… lagi-lagi melakukannya.

“Rena…” isak Ayu tergugu.

“Udah, jangan nangis terus… Renata akan baik-baik aja.” Bisik Herman pada istrinya.

Saka masih diam di tempatnya, tatapannya tampak kosong. Dia terus mengulang-ulang kalimat Dokter mengenai satu hal.

Untungnya Renata cepat mendapatkan pertolongan. Karena kalau terlambat, sedikit saja, entah apa yang terjadi pada Renata sekarang.

Saka mengepalkan kedua tangannya. Perlahan, kakinya bergerak lambat, memasuki kamar di mana Renata dirawat. Saka menghampiri Renata, berdiri lama di sampingnya, memandangi wajah pucat Renata yang tampak damai.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status