Teriakan Azura membuat Reno seakan tersadar dengan apa yang telah dilakukannya, apalagi sekarang wajah Azura pucat pasih seperti orang yang akan diperkosa. Reno menyadari itu lalu melepaskan Azura dengan menghela napasnya dengaa berat, dia khilaf.
Dia hampir memperkosa Azura hanya karena tak suka ada pria lain menyentuh istrinya. Entah apa yang dia rasakan sekarang ini, entah dia cemburu, atau apapun itu, dia sendiri pun tak tahu. Dia tak suka kalau ada orang lain yang menyentuh miliknya, tapi reaksi Azura yang membuatnya heran. Istrinya itu seperti mengalami trauma akibat pelecehan seksual.
Azura hanya diam mematung dengan air mata terus mengalir di pipinya. Dia merasa dirinya begitu hina dan tidak berharga.
"Maafkan aku Azura... maaf," ujar Reno dengan sangat menyesal.
Tanpa menunggu jawaban dari Azura, dia memutuskan untuk keluar kamar, d
Sangat kesal dan merasa terhina itulah yang dirasakan Azura sekarang. Dia tidak pernah menyangka Reno akan berkata seperti itu padanya, tidak menghargai perasaannya sebagai istri walau pernikahan mereka hanyalah pernikahan kontrak.“Lihat saja setelah setahun kontrak berakhir aku akan pergi sejauh mungkin dari laki-laki sialan itu,” ujar Azura dengan emosi.“Apa yang dia lakukan sekarang akan aku balas pada saat yang tepat. Dasar laki-laki bodoh, aku sumpahin kamu ga akan pernah kembali dengan si Selvia itu dan menderita sendiri.”Tapi suara ketukan pintu kamar membuat Azura menoleh ke sumber suara, tak lama wajah Reno muncul dari balik pintu.“Apa maumu?” tanya Azura.
Pagi ini terasa sangat berbeda antara Azura dan Reno. Reno menghindari Azura saat mereka saling bertatapan. Tentu saja kelakuan Reno yang sangat terlihat menghindarinya membuat Azura semakin membenci suaminya.Laki-laki sialan! Dasar kutu kumpret.Sumpah serapah keluar dari dalam batin Azura. Tapi berbeda dengan Reno, dia menghindari bertatapan dengan Azura bukan tanpa alasan. Dia khawatir pada dirinya sendiri, Azura terlihat begitu cantik dan mempesona saat mengenakan gaun selutut berwarna hijau mint.Aduh kenapa Azura jadi kelihatan bersinar begitu sih. Jangan sampai aku menyukai Azura. Ingat Reno kalian hanya menikah kontrak bukan yang lainnya.Tak lama Bella dan Luis tiba di rumah Reno menjemput pengantin baru untuk segera pergi berbulan madu. Reno bersikap sok mesra pada Azura, d
Setelah selesai dengan kesepakatan tentang pemilihan tempat tidur sekarang Azura bingung. Dia ingin mandi, tapi ada Reno ada di dalam kamar sedang sibuk melihat layar ponselnya."Aku mau mandi," ujar Azura."Hmm," jawab Reno sambil terus melihat ponsel."Kita belum membicarakan bagaimana kita akan mandi."Reno tak memperdulikan Azura, matanya masih fokus menatap ponsel."Renoo, aku mau mandi,” ujar Azura lagi dengan suara keras."Ya udah mandi sana, masalah mandi aja pakai dipermasalahkan. Mandi jebar-jebur beres," jawab Reno dengan dingin."Tapi aku ga bisa mandi kalau ada kamu disini."
Dua insan yang saling beradu membakar hasrat gairah yang sulit untuk diucapkan melalui kata-kata seakan mengerti arti sebuah hubungan. Kejadian tadi malam membuat hubungan Reno dan Azura menjadi berbeda.Sinar mentari pagi menelisik masuk di balik gorden jendela kaca di hotel mewah tersebut membuat Azura terbangun saat merasakan sinar matahari pagi menyinari wajahnya. Dia menggerakan tubuhnya yang terasa sangat lelah dan kepalanya pusing.Dengan memegang kepalanya yang terasa begitu nyeri melihat dirinya berada di balik selimut tanpa sehelai benangpun. Matanya membulat saat dia teringat kejadian tadi malam saat berhubungan intim dengan Reno, tapi dimana laki-laki yang telah menidurinya sekarang? Reno tidak ada di ranjang samar-samar dia mendengar suara g
Hembusan angin di pinggir pantai menerpa wajah seorang wanita yang terlihat sangat bahagia. Berjalan-jalan sambil berpegangan tangan di tepi pantai bersama Reno membuatnya merasa dicintai oleh pria tersebut. Dia sendiri tidak mengerti kenapa bisa merasakan hal yang berbeda di dalam hatinya.Jantungnya terus berdebar dengan kencang saat Reno merangkul pundaknya. Nama Reno secara perlahan masuk ke dalam hatinya, mengukir nama pria itu. Apakah dia sudah jatuh cinta pada Reno? Entahlah dia sendiri pun tidak tahu jawaban yang pasti.Reno merasakan kebahagiaan saat bersama Azura. Mereka sudah berkali-kali bercinta dan membuat Reno merasa ada yang berbeda dalam hatinya. Apakah Azura juga merasakan hal yang sama? Reno sendiri pun juga tidak tahu jawabannya. Yang jelas dia sangat nyaman bersama Azura tidak ingin melepaskan ge
Hari ini hari ke enam mereka berada di Sydney menikmati bulan madu yang menggairahkan. Saling berburu kenikmatan dan saling beradu kasih di atas ranjang. Mereka pun melakukan hubungan intim setiap hari walau melelahkan, tapi mereka menikmatinya. Ibarat kata nikmat mana lagi yang kau dustakan.Setelah semalaman melakukan hubungan intim berkali-kali, Azura tertidur dalam dekapan Reno tanpa mengenakan sehelai benangpun yang membalut tubuh mereka. Hanya selimut putih yang menjadi penghangat untuk menutupi tubuh dua anak manusia yang sering berburu kenikmatan.Dan pagi ini pun terjadi lagi. Reno memasukkan juniornya menuju lembah-lembah surgawi milik Azura. Azura yang masih tertidur lelap merasakan keenakan dan bibirnya pun mendesah. Reno semakin bersemangat
Keadaan Azura semakin sering mual-mual seperti pagi ini. Ini hari kedua dia setiap pagi selalu muntah-muntah, sensitif pada wewangian apalagi sewaktu Reno menggunakan parfum membuatnya semakin mual. Sekarang dia terduduk di lantai kamar mandi dalam keadaan lemas, perutnya terasa begitu nyeri sudah tidak ada lagi muntahan hanya tersisa bening-bening putih yang terasa begitu pahit.Reno yang baru bangun tidur mendengar suara Azura yang sedang muntah-muntah di kamar mandi, dia pun segera beranjak dari tempat tidur langsung menuju ke sana memeriksa keadaan Azura. Dia menatap Azura yang terlihat pucat dan lemas membuat Reno semakin yakin kalau Azura hamil, tapi dia mencoba untuk tidak percaya dengan analisanya sendiri.“Kita ke rumah sakit yaa,” ujar Re
Hari ini mereka akan kembali ke Jakarta. Azura sudah tidak terlalu mual-mual lagi, dokter sudah memberikannya obat untuk mengatasi morning sickness yang dialaminya. Reno juga jadi berbeda, dia semakin memperhatikan Azura. Mengawasi semua yang Azura lakukan, dia khawatir jika terjadi sesuatu pada istrinya.Walau terkadang Azura kesal pada sikap protektif Reno, tapi dia juga bahagia. Reno sangat berbeda sekarang tidak lagi sama seperti dulu. Pernikahan kontrak berubah menjadi pernikahan yang sesungguhnya, namun Azura juga ragu. Apakah Reno sudah melupakan Selvia? Dia takut Reno akan berubah kembali seperti dulu.“Kamu kenapa kok diam saja?” tanya Reno.“Aku ga apa-apa kok Ren,” ucap