Share

Mulai Tunbang

Hening. Tak ada jawaban, hingga beberapa saat. Hingga suara deheman tegas membuat keduanya mendongak ke arah yang sama.

Baik Marta maupun Bara, keduanya sama-sama menegakkan badan serentak. Bara serta merta menyatukan kedua tangannya menaruh hormat. "Pangeran."

Bagas tak menanggapi, ia malah menatap dua orang di depan dengan pandangan menyelidik. Marta yang merasa dicurigai, hanya mendesah lirih.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" Tanya Bagas. Marta memberikan isyarat dengan tangan, agar bagas bisa sedikit lebih tenang.

"Kau, siapa namamu?" Ujung telunjuk Bagas mengarah pada Bara.

"Saya, Bara, Pangeran."

"Bara? Kenapa kau ada di sini dengan gadis ini? Kau tau, kan, Marta adalah kekasihku?" Bagas menyindir.

Marta berhembus lega. Setidaknya, pangeran itu kesini bukan karena mendengarkan ucapan bara tadi, tapi hanya sebatas kecemburuan. Ia menggeleng tak habis pikir.

"Saya tau, Pangeran. Saya kemari hanya mengajak nona Marta untuk berbincang. Tidak ada yang lain."

"Apa itu benar?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status