Share

46

Perdebatan sengit keduanya masih belum berhenti, Jaeran dengan rasa tak percayanya akan ucapan Maria dan perempuan itu masih dengan sikap semena-mena terhadap pemuda tersebut, membuat sang lelaki mau tak mau memercayai bahwa itu benar adanya. Akan tetapi terlalu dini untuk pemuda itu memercayai bahwa kata-katanya adalah sebuah kebenaran yang nyata, Jaeran memandang wajah perempuan itu dengan tatap sulit sekali diartikan. Hey! Maria sudah merencanakannya! Itu jelas. Tak ada yang tak ia rencanakan, semua terlalu rapih dan tak ada bekasnya, membuat sang pemuda sulit untuk tidak percaya. Jaeran terduduk di pinggir ranjangnya dengan kemelud pikiran yang berkecamuk dalam dadanya, pemuda itu ragu untuk membuka surat keterangan dari rumah sakit, yang diberikan oleh Maria. 

Maria berjalan dengan anggunnya ke arah pintu rumah keluarga Minendra saat hendak mengetuk pintunya ia disambut dengan baik oleh Jena yang kebetulan hendak keluar rumah, perempuan paruh bay

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status