Suara lelaki itu dalam dan kuat. Tampak tidak terima wajah halus putrinya harus tercoret luka seperti itu. Itu adalah luka cakaran, yang mungkin saja, Hara baru saja mendapatkan serangan dari seseorang. Begitulah pikiran ayah Hara. “Katakan, Vier. Apa yang terjadi? Kenapa wajah Hara mendapatkan luka seperti itu?” Kini ibu Hara yang bertanya.Atmosfer di antara mereka tidak bisa dibilang baik-baik saja. Orang tua Hara pastilah tak terima melihat putri kesayangan mereka tampak berantakan. “Ini bukan perbuatanmu, kan?” tanya ibu Hara lagi.“Hara bertengkar dengan Violet.” Vier segera menjawab. Tidak ada niat untuk menutupi kebenaran. “Hara yang tahu bagaimana detail kejadiannya, karena saya sedang tidak ada di sana saat peristiwa itu terjadi.”“Apa?” Ibu Hara melotot marah. “Bagaimana bisa kamu membiarkan Hara dan Violet berdua saja sedangkan kamu tahu mereka adalah musuh?”Musuh? Seharusnya mereka bisa berhubungan baik jika Hara tidak selalu mengambil kesempatan untuk menyerang Violet.
“Sudah terlambat untuk mengatakan itu sekarang.” Violet mendongak menatap suaminya. “Saya tidak akan membiarkan siapa pun menginjak harga diri saya. Kalau kamu merasa bersalah karena dia adalah kekasihmu, maka silahkan lakukan itu. Tapi tidak ada maaf untuk orang yang sudah melewati batas.” Violet menutup mulutnya setelah menyelesaikan ucapannya, membubuhkan tanda tangan yang perlu di dokumen yang diberikan Vier kepadanya kemudian memberikan kembali kepada suaminya. “Tidak perlu khawatir, saya tidak akan menyakiti fisik Hara, tapi itu bukan berarti saya tidak akan pernah membalas atas perbuatannya.” Raka jika sudah bertindak, maka tidak akan yang meleset seinci pun. Dia hanya perlu menunggu sampai informasi yang diperlukan didapatkan barulah aksi lainnya akan menyusul. “Maafkan aku.” Tiba-tiba saja Vier berbicara secara informal. “Aku berperan sebagai seorang suami sekarang.” Violet agak sedikit terkejut meskipun dia tak menunjukkannya. “Kalau kamu bertindak sebagai seorang s
Suara itu membuat beberapa orang yang menggerombol menoleh pada satu titik. Hara berdiri dengan kaki yang kuat dan penuh persiapan. Tatapan matanya tajam menusuk dan pemberontakan seolah ingin diumumkan. Violet bisa merasakan aura permusuhan yang tajam dari kekasih Vier tersebut. Itu adalah sesuatu yang ditunggu. Dia datang untuk itu. Seorang yang tidak bisa mengendalikan emosinya hanya akan membuat banyak kesalahan. Violet sedang menunggu saat-saat krisis percaya diri yang akan ditunjukkan oleh Hara kepadanya. Violet tampak tersenyum jika orang lain melihatnya. Tapi itu akan terlihat senyum licik yang mematikan jika Hara yang melihatnya. “Oh, Hara sudah datang.” Mengurai kecanggungan, seorang lelaki berkacamata menyapa Hara. Untuk sejenak, Hara tersenyum kepada teman-temannya dan berjabat tangan. Bahkan kepada Vier dan melewati Violet. Hanya dengan cara dia seperti itu menandakan jika hubungan Hara dan Violet memang tidak baik. Akan ada banyak pertanyaan yang berterbangan di kepa
Hara sudah ada di depan rumah Vier ketika si pemilik rumah baru saja kembali. Aura permusuhan sudah tidak bisa lagi diurai. Violet yang melihat dari dalam mobil menyeringai. Dia yang awalnya akan beristirahat setelah ini harus mengurus perempuan itu lagi. Tapi tidak masalah, Violet selalu siap dengan apa pun.“Apa lagi sekarang?” Violet sudah melompat dari dalam mobil untuk segera bertemu dengan Hara. Vier menyusul di belakangnya tanpa kata. Dia hanya akan diam ketika mereka tidak melakukan keributan. Vier sudah lelah menjadi penengah di antara dua perempuan ini. “Apa lagi sekarang? Kamu benar-benar tidak tahu kalau aku datang untuk menuntut balas?” tanya Hara dengan suara dingin menggetarkan.“Menuntut balas tentang apa?” Violet tak pernah merasa gentar dengan keberadaan Hara. “Tentang semuanya. Aku meminta agar kamu melepaskan Vier dari jeratan kontrak yang menyesatkan ini. Sudah cukup satu bulan ini.” Hara tentu tak tahan melihat Vier dikuasai oleh Violet. Terlebih lagi perempu
“Vier bahkan meminta perpisahan dariku, Ma. Aku rasanya hampir saja melayangkan tinjuku di wajah mereka dan membunuh mereka!” Suara keras Hara menggelegar di seluruh ruangan bercampur dengan tangis sesak yang begitu menyedihkan. Sepanjang usianya, Hara tidak pernah mencintai seorang lelaki lain selain Vier. Dia adalah pria satu-satunya yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Tapi sepanjang itu juga Vier hanya bersamanya tanpa cinta yang sama. Dan itu sangat menyakitkan.Dia terus mencoba untuk bersabar dan tetap berada di sisi Vier untuk meluluhkan hati lelaki itu. Sayangnya semua itu tak cukup mampu membuat Vier jatuh hati kepadanya. Satu tahun berlalu, dua tahun berlalu, sampai hampir sebelas tahun berlalu, semua hanya kesia-siaan yang tak berujung. Vier, tidak pernah mencintainya. “Hatiku sakit sekali, Mama.” Lagi, jeritan kesakitan itu melambung di udara. Tubuhnya bergetar karena tangis. “Tenanglah, Sayang. Vier tidak akan berani berbuat sejauh ini.” Ibunya memberikan kata-kata
Tidak ada yang bisa menghalangi Hara untuk mendapatkan sesuatu. Itu adalah hukum alam yang dia buat sendiri. Segala apa pun yang dia inginkan harus didapatkan tak peduli apa. Kini dia sudah pergi bersama dengan ibu Vier menuju rumah Vier. Setelah pertemuan antara ibu dan anak itu terjadi, maka masalah itu akan menjadi masalah keluarga kecil itu sepenuhnya. Hara hanya akan menjadi penonton dan bersorak dari luar. Astaga. Hara benar-benar cerdik. Itulah yang dikatakan pada dirinya sendiri. Dia tak akan bisa dikalahkan oleh iblis sekalipun. “Ibu akan menunggu Vier pulang bekerja. Kamu pulanglah.” Perintah ibu Vier setelah sampai di depan rumah putranya.Hara meninggalkan ibu Vier di sana dan dia mengeluarkan tawa kemenangannya setelah itu. Penting untuk menjaga hubungan baik dengan keluarga kekasihmu. Jadi jika ada hal-hal yang terjadi seperti ini, maka tidak ada lagi yang bisa memukulmu mundur. “Ya, Bu?” Bibi kebetulan sedang keluar dari rumah untuk menyapu halaman rumah ketika ibu
Ucapan itu mengarah pada, apa pun keputusan Vier, baik lelaki itu akan lebih memilih ibunya, Violet tetap akan menjadi istri Vier. Tangkapan arti dari kalimat Violet membuat ibu Vier bergetar karena amarah. Bagaimana mungkin ada seorang perempuan yang meletakkan rasa malunya dan menendangnya dari hati nurani. “Saya tidak menerima kamu sebagai menantuku kecuali dia menikah dengan Hara.” Deklarasi itu sangat jelas bahkan tidak perlu penerjemah untuk mengerti maksudnya. “Ibu, kita akan menyelesaikan ini ….”“Putuskan sekarang!” Vier bahkan belum selesai berbicara tapi sudah terputus karena ucapan ibunya. “Kalau kamu memilih dia, maka jangan lagi kamu memanggilku Ibu.”Violet melihat Vier penuh dengan tekanan. Bagaimanapun, lelaki itu tak bisa menyalahi aturan yang sudah dibuat sebelum pernikahan itu terjadi. Tapi, dia tidak bisa membiarkan Hara bersorak kegirangan karena kemenangannya. “Abang tidak perlu memilih karena ini bukan sesuatu yang bisa dipilih.” Violet menyambar dengan suar
Vier tidak pernah berpikir ibunya akan sampai pada pemikiran jika putranya hanya perlu pergi dari perusahaan kemudian semua sudah selesai. Perjanjian di atas kertas dengan materai adalah bukti nyata jika dirinya akan mendapatkan hukuman yang setimpal jika melanggarnya. Dan itu bukan hanya akan membuat dirinya dipersulit dalam hal apa pun oleh Rizal, tapi juga mungkin hukum lainnya akan diturunkan. “Bu, Vier tahu sekarang Ibu sedang marah. Tapi kita tidak bisa mengambil keputusan dalam keadaan seperti ini. Sekarang, Ibu tenangkan dulu hati Ibu. Setelah itu kita akan kembali berbicara.” Vier menggenggam tangan ibunya dan memberikan tatapan memohon. Hal itu sedikit membuat ibu Vier diam. Vier baru saja pulang dari kerja. Segera setelah itu mendapatkan sesuatu yang tidak menyenangkan saat tiba di rumah.Lelah. Itulah yang dirasakan oleh Vier saat ini. Dia pasti juga berpikir ini adalah ulah Hara. Perempuan itu tidak akan mungkin diam saja saat harga dirinya terasa tumbang karena Violet.