Share

06. Kekesalan Freya

"Ih, apaan sih? Tidak ada dalam kamusku untuk kembali pada Alex. Lagi pula, kami akan segera bercerai," bisik Freya pada sahabatnya yang masih tersenyum menggodanya.

Renata masih saja tersenyum pada Freya. "Ya, coba saja kamu lihat. Alex selalu menatapmu," ucap Renata sambil melirik pada pria yang dari tadi menatap Freya intens.

Freya menengadahkan kepalanya melihat Alex yang menatapnya. Mata mereka bertemu, tetapi Freya segera mengalihkan pandangan. Alex mengamati wajah istrinya dengan cukup lama, ada setitik kerinduan dalam hatinya. Beberapa hari yang dia rasakan tanpa Freya, membuatnya sadar arti keberadaan istrinya.

"Ehm, bisa kita mulai rapatnya?" tanya Alex pada semua orang yang berada di ruangan rapat. Dia harus bersikap profesional walaupun ada Freya dalam ruangan yang sama dengannya.

Ketegangan mulai terjadi, tim Freya melakukan presentasinya. Kini, giliran Freya menjelaskan tentang rancangan desain yang telah dia buat untuk pembangunan resort Perusahaan Kingston. Terlihat kegugupan di wajah Freya.

"Ayo cepat, langsung dimulai presentasinya. Aku tidak punya banyak waktu!" ujar Alex karena Freya tidak kunjung memulai presentasinya

Freya menjelaskan desain resort dengan baik, tetapi Alex terus saja menanyakan detail desain yang Freya buat. Hingga sampai di titik Freya menampilkan wajah kesalnya, Pak Leo langsung maju ingin mengantikan bawahannya itu. "Maaf, Pak Alex. Biarkan saya yang menjelaskan." pinta Pak Leo.

"Tidak, aku ingin Freya yang menerangkan desain yang kalian buat!" tukas Alex dengan mantap. Netranya menatap Freya yang wajahnya telah memerah menahan kesal.

"Biar saya saja yang menjelaskannya, Pak. Pria itu memang sepertinya ingin menyiksaku," gerutu Freya.

Pak Leo melebarkan matanya saat mendengar ucapan Freya. Dia takut hal itu mengganggu proses kerja sama dengan Perusahaan Kingston. "Sudah Freya! Kamu duduk saja, saya yang akan meneruskan presentasinya!" tukas Pak Leo dengan tegas. Freya langsung menuruti atasannya, dia berjalan menuju tempat duduknya dengan wajah sedih.

"Jangan membentak istriku seperti itu! Aku tidak suka dengan caramu memperlakukan istriku!" bentak Alex pada Pak Leo.

"Siapa, Pak? Istri Pak Alex? Di mana istri bapak? Maafkan saya! Saya tidak pernah melihatnya, jadi, saya tidak mengenalinya!" ucap Leo kebingungan dengan bentakan Alex.

Leo baru memulai kerja sama dengan Perusahaan Kingston, tentu saja dia belum pernah bertemu dengan istri dari Alex. Dulu, Freya hanya sering ke Perusahaan Kingston dan jarang mengikuti pertemuan yang diadakan antar perusahaan.

Sebenarnya, beberapa karyawan Perusahaan Kingston yang mengikuti rapat, menahan rasa heran dalam diri mereka. Mereka melihat Freya yang merupakan istri Alex sebagai karyawan Perusahaan Howard. Apalagi, ketika melihat interaksi antara Alex dan Freya yang sedang berdebat.

Menurut karyawan Alex, hal tersebut adalah tontonan seru ketika Alex terus mencecar istrinya sendiri. Di benak para karyawan sebenarnya terbersit pertanyaan. 'Mengapa istri bos mereka bekerja?' Namun, Alex yang bersikap profesional membuat mereka tetap menahan pertanyaan tersebut.

"Freya! Karyawanmu itu adalah istriku, jadi perlakukan dia dengan baik! Aku tidak ingin dia dibentak seperti itu!" tegas Alex dengan nada cukup tinggi.

"Fre ... ya? Istri Pak Alex?" ucap Leo dengan gagap. Dia tidak menyangka kalau Freya adalah istri dari Alex.

"Iya, dia istriku, jadi perlakukan Freya dengan baik! Sepertinya rapat kita cukup sampai di sini. Istri saya telah menjelaskan desain resort yang kalian buat dengan sempurnya. Saya setuju bekerja sama dengan perusahaan Anda," jelas Alex pada Leo yang masih terkejut dengan kenyataan bahwa Freya adalah istri Alex.

Ketika Alex ingin pergi dari ruangan, dia berbalik menghadap semua orang. "Aku ingin semua yang ada di sini harus ikut peninjauan ke lokasi pembangunan resort! Tanpa terkecuali!" tegas Alex yang menatap Freya.

Alex melihat mata Freya sudah memerah, Freya kesal dengan sikap Alex yang seenaknya. Seharusnya, Alex tidak perlu mengungkapkan identitasnya sebagai istrinya di depan semua rekan kerjanya. Walau pada kenyataannya mereka memang suami istri. Sekarang, semua orang memandangnya berbeda, beberapa rekan kerjanya tersenyum penuh arti pada Freya.

Tiba-tiba Freya melakukan suatu tindakan implusif. Tanpa memperdulikan orang yang ada di ruangan, Freya berdiri dan pergi terlebih dahulu dari ruangan. "Frey, kamu mau ke mana?" tanya Renata yang tidak dipedulikan Freya.

Freya melintasi Alex dengan wajah yang terangkat, dia menatap pria itu dengan ekspresi marah di wajahnya. Alex tercengang mendapati kepergian Freya. Pria itu menyusul Freya dengan tergesa-gesa. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan istrinya.

Alex mengejar Freya, langkahnya yang lebih cepat dan panjang dapat mengikuti Freya dengan mudah. Setelah berhasil mendahului Freya, Alex berdiri di depan Freya. Freya menyingkir dari hadapan Alex, tetapi pria itu menahannya dengan memegang kedua lengan Freya. "Freya, apa yang terjadi padamu?" tanya Alex ingin menatap wajah Freya.

"Minggir, aku mau lewat! Kamu menghalangi jalanku!" tukas Freya sambil mendorong tubuh Alex.

Dorongan dari Freya tidak berarti bagi tubuh Alex yang tegap, bukannya terdorong Alex malah merengkuh tubuh istrinya. Pria itu memegang dagu Freya dan melihat wajahnya dengan jelas. Dia menatapnya dengan penuh kerinduan. Dahinya mengernyit melihat jejak air mata di pipi Freya. "Kamu menangis?" tanya Alex lembut.

"Apa pedulimu? Puas kamu membuatku malu di depan rekan kerjaku! Dengan angkuhnya kamu menunjukkan kekuasanmu!" Freya menutup wajahnya. Wanita itu menangis dan terisak.

Beberapa hari dia telah hidup tenang tanpa memikirkan Alex. Takdir seperti mencemooh dirinya ketika dia dipertemukan kembali dengan suaminya dengan cara yang mengejutkan. "Aku benci padamu! Kenapa kamu selalu ada di sekelilingku?" sesal Freya masih diiringi tangisannya.

Berbeda dengan sikap Alex yang dulu tidak memperdulikan Freya. Saat ini, Alex memeluk Freya dengan erat. Dia membelai lembut rambut Freya. Wangi tubuh istri yang dirindukannya tercium sangat manis.

'Ya, aku yakin! Aku telah jatuh cinta pada istriku sendiri!' batin Alex yang mengecup singkat kepala Freya.

Alex merenggangkan pelukannya pada Freya, pria itu menghapus jejak tangisan yang ada di pipi Freya. "Aku ingin berbicara padamu, Freya. Kita harus berbicara tentang pernikahan kita!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status