Share

38

Ervin Aditya POV

Sejak pulang dari rumah Tante Gendis dan bertemu dengan pria bernama Handi itu, Luna menjadi lebih pendiam dan seperti ada beban yang aku lihat di wajahnya. Bahkan di dalam mobil jika aku tidak mengajaknya untuk mengobrol, Luna lebih memilih untuk pura pura tidur.

Ketika kami sampai di rumah, Luna langsung masuk ke rumah dan menuju kamarnya. Dengan perasaan yang sedikit kesal aku mengetuk pintu kamar Luna.

Tok....

Tok.....

Tok ....

"Lun...."

Tidak ada jawaban dari Luna, ketika aku coba buka pintu kamarnya, pintu kamar itu terkunci.

Shitt!!

Aku yakin ada sesuatu tentang Luna dan Handi yang tidak aku ketahui di acara tadi, karena mereka sempat mengobrol berdua cukup lama ketika sesi ramah tamah. Aku kemudian mencoba untuk mengetuk pintu kamar Luna lagi, namun tidak ada jawaban darinya. Dengan berat hati, aku tinggalkan pintu kamar Luna dan kembali ke kamarku. Karena aku masih memiliki pekerjaan untuk mengecek penjualan kedai kopiku hari ini juga stock bahan bah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status