Share

Khawatir

“Huh! Penuh sekali pikiranku ini!” kesal Rama.

Rama mengacak-acak rambutnya, merasa sangat pusing dengan banyaknya beban pikiran yang ada di kepalanya.

Di satu sisi ia masih memikirkan tentang rasa sakit hatinya pada papahnya, tetapi di sisi lain ia pun memikirkan tentang ucapan yang Tasya katakan kepadanya tadi.

“Sudah sangat lama sejak aku pergi dari rumah, apa benar sekarang Papah tidak baik-baik saja?”

Sebagai seorang anak tentu Rama merasa khawatir kepada papahnya. Meski ia memiliki dendam tersendiri pada papahnya, tetapi ia tidak bisa memungkiri rasa sayangnya pada papahnya.

“Sudahlah! Biarkan saja dia sendiri, dia juga masih memiliki istri mudanya itu!” kesal Rama. “Dulu saat Ibu sakit pun dia tidak peduli, jadi untuk apa aku peduli kepadanya.”

Rama melihat jam dinding rumah tersebut. Sudah cukup lama ia di sana, kini sudah menjelang pagi.

Selama di sana ia sama sekali tidak tidur, ia fokus menyusun strategi agar rencananya bisa berjalan dengan lancar.

Meski selama ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status