Share

Perhatian Untukmu

“Maaf jika aku terkesan keras kepadamu hari ini, aku tidak bermaksud untuk membuatmu sendirian lagi di dunia ini, maaf karena aku tidak mengertimu.” Mawar menundukkan kepalanya.

Di hadapan Rama yang masih menunjukkan wajah dinginnya ia meneteskan air matanya, berharap Rama akan meluluh dengan tangisannya itu.

“Jangan menangis di sini, aku tidak mau melihat air mata itu,” ucap Rama. “Kamu tidak salah, jangan meminta maaf.”

“Sejak kapan kamu merasakan tubuhmu tidak enak? Mungkinkah kamu mengatakannya kepadaku jika tadi aku tidak berlaku dingin kepadamu?” tanya Mawar.

“Aku lebih suka menyimpan rasa sakit ini sendirian,” jawab Rama. “Jangan menangis dan pulanglah!”

“Aku tidak akan pulang, aku akan di sini. Meski kamu melarangku menangis, jika kamu masih berlaku dingin kepadaku, maka aku akan tetap menangis,” jelas Mawar.

Rama hanya menarik napas panjang dan menggeleng pelan, tidak mengerti dengan kelakuan istri pura-puranya itu.

Saat keheningan terjadi di antara mereka, tiba-tiba pintu ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status