Share

13# Penguntitan Saka

Malam itu, angin dari lait berembus begitu kencang. Menerbangkan dedaunan pohon kering di sekitar pantai hingga berjatuhan pada dua sejoli yang tengah berbincang serius.

Cafe pinggiran itu nampak lumayan sepi. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Bukan waktu yang tepat juga tempat yang kurang memadai. Sebab lampu yang ada di sekitar hanyalah lampu neon dengan watt tak lebih dari angka lima.

Sekalipun begitu, Saka masih bertahan. Menunggui dua manusia itu entah sedang dimabuk kasamaran tau justru pertikaian. Denab tak jarang tadi ia mendengar mereka bedebat. Hanya saja, mencuri dengar pedebatan mereka--Saka ragu, mereka adalah pasangan kekasih.

Bagaimana ya?

Perbincangannya tidak terdengar seperti saudara kembarnya Raka yang tengah bermesraan atau sesekali bertikaj dengan kekasihnya, Risa. Juga, bukan macam tuannya dengan istri beliau. Mereka ... malah seperti dirinya dan Risa yang hanya sekadar rekan.

"Aku mengerti kita putus asa. Tapi, apakah harus kita menemui perempuan itu?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status