Share

Bukan Janda Kembang

Setelah hampir satu jam lebih melewati jalanan kota Jakarta yang macet. Inez pun sampai di gedung kantor Jansen Pharma. Dia segera naik ke ruang kantornya dengan lift. Sebenarnya dia berat hati meninggalkan Mario sendirian di rumah sakit.

Ketika membuka pintu ruang kantornya, Tristan yang tadinya duduk di sofa pun langsung berdiri menyambut kedatangannya. Pria muda itu memeluknya erat seperti begitu merindukan dirinya. Dia pun mengecup pipi Inez kanan kiri. 

Inez sebenarnya agak jengah karena Tristan sepertinya begitu mesra kepadanya di hadapan rombongan dari Surabaya dan juga Pak Baruna.

"Maaf lama menungguku, Tris. Silakan duduk. Ada keperluan apa ya kok mendadak sekali datangnya? Aku jadi tidak mempersiapkan apa-apa ... ngomong-ngomong apa sudah makan siang?" ujar Inez seraya duduk di tempat kosong di sofa yang kebetulan di samping Tristan.

"Tidak perlu repot, Nez. Iya, maafkan aku datang mendadak. Kebetulan sedang ada trip ke Jakarta mengurus izi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status