Share

Rasa Haru

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya semua orang bisa bertemu dengan Ines di dalam kamar rawat telah diubah senyaman mungkin, layaknya kamar pribadi. Damian menyambut semua orang dengan senyum merekah juga wajah ceria. Pelukan didapatkan dari sang daddy lebih dulu, sembari menepuk punggung dan berucap selamat.

“Kau sudah tua sekarang, jadilah lebih dewasa.” David berpesan pada putranya.

“Hehehe, aku hanya memiliki anak, Dad. Itu bukan berarti tua,” cengengesan Damian.

“Bahagia sekarang?” tegur Max, menghadiahi kepalan tangan lirih pada dada kiri kawannya.

“Bersiaplah sakit kepala karena kurang tidur,” tutur Leon sembari melalui tubuh kawannya.

“Damian!” seru Vivian kencang, memeluk adiknya dan melingkarkan kaki pada pinggang.

“Kau pikir ini lautan?!” protes Damian, refleks menahan tubuh sang kakak. “Aaaaa, kenapa kau menggigit pundakku?!” seru Damian, memiringkan tubuh dan memaksa kakaknya turun.

“Itu adalah ucapan selamat dariku! Kamu akan menjadi orang tua yang jelek dan menyebalka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status