Share

Bab 118

“Hemmm, wanginya istriku,” kata Mas Dio mengendus tubuhku.

Bayangan bahwa baru-baru ini suamiku itu juga dekat dengan istri pertamanya, reaksi tubuh mengikuti otak yang tak bisa berhenti memikirkan bagaimana pertemuan mereka. Desah kecewa lolos dari bibirnya menyadari penolakanku meski sehalus mungkin.

“Enjang, ada apa?” tanyanya serak.

Sebagai istri yang telah mendampingi lebih dari lima tahun terakhir, jelas aku paham sekali gelagatnya saat ini. Dirinya gelisah mengharapkan sambutan kasih dari wanita halalnya. Sayangnya hati ini tak bisa kompromi.

“Kau menolakku dengan tujuan agar aku bisa secepatnya kembali menerima, Rindi?” tanya Mas Dio dengan wajah memerah karena marah.

Aku membuka mulutku tapi tak mampu mengeluarkan sepatah katapun.

“Sebenarnya apa kau benar-benar mencintaiku kalau selalu saja menyodorkan suamimu ini pada wanita lain?”

Otakku memproses sesuatu.

Dirinya belu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status