Share

Bab 17

Pov; Rindi

Aku heran melihat tetangga Budhe Darma terus saja mencuri curi pandang padaku. Seperti cowok lihat perempuan cantic saja membuatku bergidik. Tanpa sadar aku menepuk dahi, pikiran ini sudah traveling tak tentu arah. Tidak sopan pada orang tua.

“Kenapa, Rindi?” rupanya mama memperhatikanku.

“Ah, tidak,” kataku sambil tersenyum.

“Rindi, sini duduk, Nak! Sama kamu, Tih. Kakak mau bicara.” Serius sekali kakak mamaku itu, seperti ada yang sangat penting.

“Kudengar kamu tidak akan kuliah tahun ini, Rindi?”

“Iya, Mbak. Makanya kuantar kemari maksudnya siapa tahu bisa cari pekerjaan. Ayah Rindi kembali nganggur karena pandemic. Apa lagi anak anakku yang lain masih pada kecil.”

Dengar uraian panjang mama bikin aku ingat lagi rasa kesal karena ayah tak kasih izin buat daftar kuliah. Zaman sekarang lulusan SMA

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status