Share

Mimpi aneh

Aku meneteskan air mata mendengar pengakuannya. Teringat memori silam yang mana aku telah salah paham padanya, bahwa kepergiannya ke tempat yang jauh adalah untuk meninggalkan diriku. Namun, Bagas malah telah berniat untuk membuatku bangga dan bisa menerima cintanya.

Maafkan aku, Gas. Andai saat itu kamu mau bersabar sedikit, pasti saat ini hubungan kita sudah menjadi suami istri. Akan tetapi semua sudah terjadi, mungkin sudah garis hidupku menikah dengan Andre yang pengkhianat sebagai karma telah melukai hatimu.

Terdengar langkah kaki Bagas menjauh dari pintu. Sepertinya dia sudah pulang, mungkin dia merasa aku tidak mau mendengarkan, padahal di balik pintu aku menguping curahan hatinya.

"Ratih, tadi ibu mendengar suara Bagas. Kenapa nggak disuruh masuk?" tanya ibu yang keheranan.

Gegas mengusap air mata agar ibu tak tau aku sedang menangis karena aku berdiri menghadap pintu. Membalik badan sambil mengangkat tas aku tersenyum pada ibu.

"Oh, Bagas udah pulang Bu! Katanya cuma mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status