Share

Dejavu

“Beneran nggak ada CCTV?”

William memiringkan kepalanya tak yakin saat mendengar pria di depannya itu bicara. Pria itu bernama Jefry. Ia adalah temannya yang berprofesi sebagai polisi.

“Karena memang keadaan di sekitar sana lumayan jarang CCTV. Adapun toko bangunan di depannya, jaraknya cukup jauh untuk ditangkap oleh CCTV yang berada tepat di depan toko. Sisanya… memang tidak ada sama sekali.”

William tampak masih terdiam. Ia semakin tak tenang saja dengan fakta salah satu pasiennya hilang begitu saja tanpa kabar. Apalagi karena pasien ini cukup di istimewakan dengan yang lain, mengingat hubungannya dengan mendiang teman baiknya.

“Mungkin benar kali dia memang pergi berlibur atau bersenang-senang seperti pesan yang dikirimkannya pada teman dan kerabatnya,” kata Jefry tak lama kemudian menyikapi rona serius di wajah William.

“Tapi tetap saja, kenapa dia pergi tiba-tiba dan tanpa mengabari siapapun? Bukankah kukatakan kalau dia ini adalah seseorang yang tumbuh tanpa bisa melihat sampai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status