Share

Merasa Berdosa

Jika terus-terusan seperti ini aku tidak tahan, Mih!" keluh Iren pada ibu mertuanya ketika wanita itu berkunjung.

"Semua aku yang kerjakan. Pekerjaan rumah, bayi. Semuanya! Mas Reka hanya pulang untuk berganti pakaian lalu pergi lagi." Iren meluapkan kekesalannya pada ibu mertuanya.

"Ya, memang seperti itu jika menjadi seorang ibu. Kamu harus–"

"Lama-lama aku stress Mih. Apalagi kalau anak ini menangis. Aku bahkan tidak bisa makan dengan tenang. Membuatku sakit kepala."

Margaret menggendong bayi yang baru berusia beberapa hari itu. Merasa bahagia karena keinginannya memiliki seorang cucu sudah terwujud.

"Ren, sepertinya anakmu lapar ingin minum susu. Cepat susui sebelum menangis," pinta Margaret pada menantunya.

"Tidak bisa, Mih. Buatkan saja susu formula. Ada di meja sana," ucap Iren dengan nada kesal.

"Lebih baik diberi asi daripada susu fo–"

"Itu juga susu termahal yang aku beli. Aku tidak mau bentuk tubuhku berubah hanya karena menyusui bayi. Aku tidak mau jika nanti Mas Reka meli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status