Share

Simpul benang merah

Pagi-pagi sekali Dion diminta Dokter Ryon untuk datang ke ruangannya dikarenakan ada sesuatu yang ingin dibicarakan berdua saja.

Dengan ditemani dua gelas kopi hitam, keduanya mulai saling membuka suara.

"Kamu gak kangen sama Papa?" tanya Ryon memulai percakapan.

Meletakkan kembali cangkir kopi ke atas meja setelah menyesapnya sedikit, Dion menggelengkan kepala ringan lalu berceletuk, "Waktu aku terlalu berharga kalau dihabiskan cuma buat ngangenin Papa Ryon,"

Mendengar itu, sontak pria paruh baya yang berprofesi sebagai dokter tersebut berdecak kesal, "Sombong banget, mentang-mentang udah jadi GM,"

"Gimana hasil pemeriksaan Mas Nata, Pa?" Dion segera mengubah topik pembicaraan. Karena memang niatnya menemui Ryon untuk mengetahui secara detail kondisi dari Mamasnya saat ini.

Mengambil napas panjang, Ryon bergerak menyandarkan kepalanya pada punggung sofa, "Jika dalam beberapa hari ke depan kondisi Nata semakin memburuk, maka harus dilakukan tindakan Trakeostomi secepatnya," jelasnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status