Share

Bab 22

Hany tak membalas pesan dari Tama. Dia memilih mengabaikannya. Bagaimana mau membalas sedang dia tengah menunggu kedatangan Reyhan yang masih juga belum kembali. Padahal hari sudah menjelang malam. "Ish, kemana sih kamu, Mas! Kok udah semalam ini nggak ngehubungin aku," dengusnya. 

Beberapa kali ponselnya berdering, berharap suaminya yang menghubungi untuk memberi kabar, tapi justru mantan suaminya. "Ih, malah Mas Tama yang nelpon. Mau ngapain sih!" grundelnya masih tetap mengabaikan panggilan dari Tama.

*****

"Kenapa nggak diangkat ya panggilan aku? Aduh! Apa jangan-jangan dia marah soal kejadian tadi. Kok aku jadi khawatir si!" dengus Tama seraya berlalu ke ruang Tamu untuk tidur. Tama memang telah memutuskan untuk pisah ranjang dengan Dewi.

Di sofa ruang tamu, Tama sangat gelisah. Tak dapat memejamkan mata dan terus memikirkan Hany yang tak kunjung membalas pesan serta menerima panggilannya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status