Sienna memeluk pinggang Jacob dari belakang. Dia lebih pendek dari Jacob sehingga kepalanya bersandar di punggung Jacob. Sienna tidak mengatakan apa pun, hanya memeluk dengan erat.Jacob menunduk menatap tangan yang melingkari pinggangnya. Dia mengangkat tangan untuk menggenggamnya, merasakan kelembutan pada ujung jari itu. Semua ini terasa seperti mimpi. Pada akhirnya, dia bertanya, "Kamu mabuk?"Lagi pula, Jimmy sempat mengatakan di telepon bahwa minuman yang diminum Sienna adalah campuran dari 3 macam alkohol. Wanita ini kemungkinan besar mabuk.Pelukan Sienna menjadi makin erat. Untuk sesaat, Jacob hanya bisa mendengar debaran jantung mereka, seolah-olah tidak ada apa pun di sekeliling mereka.Jacob menunduk, lalu berbalik dan mendorong Sienna ke dinding. Sebelum Sienna sempat bereaksi, Jacob sudah menciumnya.Tangan Jacob menggenggam jari Sienna. Sambil berciuman, keduanya berjalan masuk ke lift yang kosong melompong. Kebetulan, Jacob punya kamar di lantai paling atas Bar Angkasa.
Setelah selesai berpakaian, Jacob menepuk-nepuk wajah Sienna dengan lembut dan berkata, "Nana, sudah ada petunjuk tentang Kakek. Jadi, aku mau pergi ke luar negeri. Kamu tidur dulu, nanti aku suruh pelayan antar sarapan untukmu."Sienna tidak bangun. Jacob pun terpaksa membangunkan Sienna. Kemudian, Sienna membuka matanya dan melihat Jacob mencium bibirnya. Jacob berpesan, "Aku mau pergi ke luar negeri. Jangan lupa makan tepat waktu, ya."Sienna menyahut, "Ya." Sienna masih mengantuk karena terlalu lelah. Dia membalikkan tubuhnya dan hendak tidur lagi.Jacob menarik Sienna ke dalam pelukannya dan berujar dengan lembut, "Kita sudah resmi pacaran. Aku juga sudah mengumumkan kabar ini. Kamu nggak boleh berubah pikiran lagi."Sienna berucap, "Um. Oke."Sienna sangat lemas karena bercinta dengan Jacob untuk waktu yang lama. Jacob juga merasa tidak rela untuk meninggalkan Sienna. Namun, Jacob harus pergi karena masalahnya berhubungan dengan Darwo.....Sienna baru bangun pada siang hari. Han
Fiona berkeringat dingin setelah didesak Lily. Sekarang para netizen masih belum berhenti berkomentar. Fiona sudah melepaskan Gwen, tetapi semalam Gwen belum bertindak. Fiona menggenggam setir dengan erat. Setelah mencari tahu, Fiona mendapatkan kabar bahwa Jacob pergi ke luar negeri.Fiona menarik napas dalam-dalam, lalu memberitahukan kabar ini kepada Gwen. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melawan Sienna karena Jacob tidak berada di ibu kota. Gwen sangat antusias, tetapi Fiona mengingatkannya, "Kamu hanya punya 1 kesempatan. Jangan sampai kamu gagal. Sienna itu sulit dihadapi."Gwen sangat membenci Sienna. Dia ingin membunuh Sienna sekarang juga. Gwen berkomentar, "Wanita jalang itu begitu hebat karena dilindungi Jacob.""Gwen, kamu harus membuat Sienna menderita. Ini lebih menyiksa daripada melukai tubuh Sienna," ujar Fiona. Dia tidak ingin bicara panjang lebar dengan Gwen yang bodoh. Pokoknya dia sudah memperingatkan Gwen.Sebelum mengakhiri panggilan telepon, Fiona berpesan
Kamar ini sangat gelap sehingga Sienna tidak bisa melihat wajah Deshton dengan jelas. Deshton berujar, "Sienna, ikut aku."Suara Deshton sangat lembut. Namun, Sienna merasa kelembutan ini seperti disengaja. Mungkin ini hanya firasatnya. Sienna menimpali, "Kak, aku mau keluar. Terakhir kali aku sudah menegaskan bahwa perjanjian kita sudah lewat."Waktu itu, Sienna pingsan selama beberapa hari. Bahkan, dia sama sekali tidak melihat Deshton dan Deshton tidak memberikan penjelasan kepada Sienna. Itulah sebabnya Sienna mewaspadai Deshton meskipun Deshton adalah mimpi yang paling indah bagi Sienna saat muda.Deshton berucap, "Sienna, aku minta maaf karena membuatmu pingsan terakhir kali."Akan tetapi, nada bicara Deshton sama sekali tidak terdengar seperti dia benar-benar tulus meminta maaf. Sienna makin curiga. Dia pun mundur selangkah. Namun, tubuh Sienna terasa sangat panas karena pengaruh alkohol dan obat.Sienna berbalik. Dia hendak keluar dari pintu masuk tadi, lalu pulang ke Vila Cahw
Desmond tidak bicara. Suasana seketika menjadi hening. Deshton berkata dengan tatapan dingin, "Terakhir kali aku membantu Sienna menjawab panggilan telepon di ponselnya. Adikmu yang menelepon Sienna.""Aku yakin biarpun aku nggak menjelaskan, Jacob akan mulai menyelidiki tentang Deshton setelah aku menjawab panggilan telepon di ponsel Sienna beberapa kali lagi. Hanya saja, sekarang Jacob sibuk mengurus masalah Darwo. Jadi, dia nggak sempat menyelidiki hal lain untuk sementara waktu," lanjut Deshton.Kepalan tangan Deshton sudah menyentuh cermin. Dia memanas-manasi, "Mungkin ini karena pengaruh dari kamu. Sejujurnya, aku mulai merasa Sienna sangat menarik."Desmond membalas, "Aku akan meminta Sienna untuk memberikan barang itu kepadamu."Deshton menimpali, "Alangkah baiknya kalau kamu membuat keputusan ini sejak awal. Jadi, aku nggak perlu mengambil risiko dengan menjawab panggilan telepon Jacob waktu itu. Aku hampir saja mengungkap keberadaan kita."Deshton tersenyum bangga. Desmond ad
Jacob membutuhkan jawaban Sienna. Jelas-jelas, mereka sudah membicarakannya sebelum Jacob pergi. Sienna juga sudah setuju. Kenapa sekarang Sienna hanya terdiam saat Jacob meneleponnya? Ekspresi Jacob menjadi muram saat berbicara lagi, "Sienna, kalau kamu masih tidak menjawab, aku akan marah."Sienna menarik napas dalam-dalam. Dia ingin menjawab. Namun, suaranya tercekat karena tenggorokannya sakit. Dadanya terasa sesak dan air matanya mengalir dengan deras. Tubuh Sienna gemetaran hingga dia membungkuk. Sienna tetap menutup mulutnya karena takut suara tangisannya terdengar.Sienna segera mengambil jaket dan meninggalkan tempat ini. Akan tetapi, begitu bergerak, kaki Sienna menabrak sesuatu. Hanya saja, Sienna sama sekali tidak merasa sakit. Tubuhnya mati rasa. Tempat ini membuat Sienna jijik. Terdengar suara Jacob di ujung telepon. "Apa kamu tidak mau mengakuinya lagi?"Kali ini, nada bicara Jacob terdengar sedih. Kemudian, Jacob langsung mengakhiri panggilan telepon.Sienna keluar dari
Rina jadi lega setelah melihat bahwa keterampilan dokter ini sepertinya cukup bagus dan dia memang sedang memberikan infus kepada Sienna.Dokter muda itu bertanya, "Akhir-akhir ini dia sedang banyak pikiran ya? Ingatkan dia untuk makan teratur. Sakit maagnya nggak boleh kambuh lagi, harus cepat diobati." Sambil berkata demikian, tangannya menyeka dahi Sienna yang dipenuhi keringat dan berhenti sejenak."Mungkin sejam lagi demamnya bisa turun. Suruh bagian dapur untuk siapkan makanan, dia sudah dua hari nggak makan."Rina merasa agak aneh karena sepertinya gerakan dokter ini terlalu intim. Namun jika dokter ini memang memeriksa Sienna dengan sangat teliti, sepertinya ini bukan masalah besar. Setelah itu, Rina berkata sambil menunjuk kamera di koridor, "Dokter, karena kamu baru pertama kali datang, aku harus ingatkan di sini ada kamera yang mengawasi segala arah selama 24 jam."Maksud dari ucapan Rina adalah, dokter itu tidak akan bisa melarikan diri jika dia melakukan sesuatu terhadap S
Setelah Desmond pergi, Sienna baru ingin mencabut jarum di punggung tangannya. Dia ingin pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi. Kini, mulutnya penuh dengan bau darah.Namun pada saat itu, Rina datang dengan sup yang baru dimasaknya. Dia langsung menegur, "Nona Sienna, jelas-jelas kamu tahu punya penyakit mag, tapi kenapa nggak makan selama dua hari? Dokter sudah bilang padaku untuk merawatmu dengan baik. Kamu nggak boleh lupa untuk makan tiga kali sehari, juga nggak boleh mengabaikan makan karena pekerjaan!"Sienna mengambil air hangat yang dibawa oleh Rina untuk berkumur. Kemudian, dia melihat makanan lezat di meja kecil. Sayangnya, dia kehilangan nafsu makan."Nona Sienna, kamu harus makan sedikit. Begitu penyakit mag kambuh, kamu akan makin menderita. Sekarang saja, kamu sudah kelihatan kurusan," tambah Rina.Sienna tidak pernah merasakan banyak kasih sayang, tetapi dia tahu bahwa Rina selalu memperlakukannya seperti cucunya sendiri. Begitu mendengar omelannya, dia merasa sedih.