Share

Bab 46: Tabir di Masa Lalu

Bab 46: Tabir di Masa Lalu

Wajah putih, bibir senyum dan mata yang teduh kutemukan di ibu mertua yang sebentar lagi akan menjadi kakak iparku. Wanita hebat yang masih membuka dirinya untukku dan Nandya meski kami membawa seribu masalah untuknya.

Wanita itu duduk di meja, sedang membersihkan sebaskom taoge untuk menu makan setelah mendengar aku dan Nandya berkunjung. Dia sangat sehat di usianya, bahkan tidak memerlukan kacamata.

Lama aku menatap seraya memangku Nandya. Ibu mertua juga bergeming di tempatnya.

“Sari, Surya mana?” tanyanya memecah sunyi.

Aku langsung tersadar. Rupanya, Mas Surya sudah tidak ada lagi di rumah. Entah ke mana pria tinggi itu melangkah dan meninggalkan kami tanpa sepatah kabar.

“Enggak tahu, Bu? Mungkin ....”

“Aduh, jadi siapa yang akan beli ayamnya?” sambung wanita itu lagi. “Pasti keluyuran anaknya. Kalau sudah keluar pasti lupa pulang.”

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status