Share

Bab 46

"Maafkan aku ya Joni, kali ini harimu akan terasa panas. Tapi aku minta tolong padamu bertahan ya. Karena hanya kamu satu-satunya harta berharga yang aku miliki," ucapku dalam hati sembari memegang si joni alias gulingku.

Aku mulai melakukan apa yang mereka perintahkan. Sebenarnya ada rasa malu saat melakukan hal seperti ini di depan mereka, akan tetapi rasa malu itu terkalahkan oleh rasa panas yang menjalar di gulingku itu.

Memang, mereka benar-benar tak memiliki perasaan sama sekali, sebab saat aku meringis menahan rasa panas dan perih yang luar biasa, mereka malah tergelak tawa. Mungkin mereka pikir aksiku kali ini sebuah tontonan yang mereka anggap sebagai lelucon.

"Kasih yang banyak, biar nggak masuk angin lagi," celetuk salah satu dari mereka yang disambut dengan gelak tawa lainnya.

"Ha ha ha, benar katamu. Biasanya tiap hari celup sana celup sini kayak teh yang membutuhkan kehangatan. Dan sekarang dia kedinginan!"

"Iya. Karena kedinginan jadinya masuk angin."

Gelak tawa kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status