Share

63 Akhirnya Rani Tahu

Namun, belum sempat aku menceritakan deretan kejadian minggu ini, tubuh sahabatku nampak beranjak dari tempat duduk.

"Mau kemana?" Gegas aku bertanya.

"Aku harus pulang. Sorry ya tak bisa lama-lama mampirnya." Padahal belum lama dia datang, sudah mau pamit saja.

"Memangnya mau kemana buru-buru sekali?" tanyaku lagi. Sebenarnya aku ingin bercerita pada sahabatku itu, tapi dia sudah terlanjur pamit.

"Aku harus pulang karena ada suatu hal yang mesti kukerjakan di rumah," jawabnya sedaya menggantungkan tas selempang pada bahunya.

"Oke! Terima kasih oleh-olehnya dan hati-hati di jalan," ucapku yang segera dibalas anggukan kepala.

Siska langsung keluar dari rumahku, pun denganku yang langsung masuk kamar usai meletakan oleh-oleh yang Siska bawa di atas nakas ruang tengah.

Aku melanjutkan aktivitas menulis yang sempat tertunda. Setelah satu jam, aku mendengar seperti suatu benda terjatuh di ruang tengah. Aku terkejut kemudian menutup leptopku. Saat melirik benda bundar yang menempel didindi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status