Share

BAB : 57

“Gue terharu,” ujar Giska berdiri dihadapan Karel yang sudah selesai make-up, lengkap dengan stelan kebaya yang sudah membalut tubuh dia.

“Pengin nangis nggak, sih,” tambah Puja ikut-ikutan memasang wajah mewek. Ingin memeluk Karel, tapi karena takut merusak dandanan sobatnya, akhirnya ia malah memeluk Giska. Jadilah, keduanya saling berpelukan.

“Gue nggak diajak pelukan?” tanya Karel. Padahal ia sudah bersiap menyambut, tapi malah tak diajak.

Giska dan Puja malah terkekeh.

“Takut make-up lo kena. Udah cantik, udah rapi, ntar malah berantakan lagi,” ujar Giska.

“Tapi beneran, El … lo cantik banget. Asli. Busana ini pas dan cocok banget sama elo. Sebagai sesama cewek, gue aja pangling. Gimana kalau Kak Ziel yang liat, auto mengsalting dia,” terang Puja.

Stelan kebaya dengan atasan berwarna putih dan bawahan rok batik, membuat tampilan Karel benar-benar terlihat elegan. Maklum saja, darah chinese yang masih mengalir di dalam tubuh dia, membuat wajah oriental itu terlihat begitu manis. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status