Kris berhasil membuat anak-anak yang membully Hana pergi meski bibir anak-anak itu mencibir Kris sebagai salah satu lelaki hidung belang yang menyukai Hana
Kris mengulurkan tangannya mencoba membantu Hana keluar dari saluran got yang hitam itu
"Terima kasih" ucap Hana ia memunguti buku-buku yang sudah basah kuyup . Buku-bukunya tak terselamatkan
"Sesekali di lain waktu kau perlu membela dirimu agar teman-temanmu tak menyakitimu lagi"
"Mereka bukan teman-temanku kebetulan mereka hanya satu sekolah denganku saja" ucap Hana sambil memasukan buku-buku miliknya ke dalam ranselnya. Ia akan mengeringkannya di rumah nanti
"Ada urusan apa om kris kesini? Apa Leon yang menyuruh "
"Ya nona Hana. Tuan Leon sedang menunggu di dalam mobil"
Hana melirik ke seberang jalan dimana sebuah mobil terparkir diam disana. Samar-samar terlihat siluet pria di dalam mobil
"Untuk apa?" Tanya Hana
"Tuan leon
Kudengar kau sudah putus dengan Sarah " tanya wanita dengan dres loreng-loreng ketat yang membalut tubuhnya, rambut wanita itu disasak bob dengan jepitan perak sebagai hiasan rambutnya .Leon menoleh untuk memandang teman wanita yang kini duduk tepat disampingnya. Wanita itu bernama Caty dia adalah artis yang pernah bermain film di Ph milik LeonLeon diam tak menjawab, ia meneguk segelas anggur bery di tangannya dengan satu tegukan tanpa jeda"Apa Sarah kembali mengkhianatimu lagi ?" Tanya Sarah semakin mendekat ke wajah LeonLeon memalingkan wajah wanita itu agar menyingkir "bukan urusanmu""Hola.... sepertinya kalian sedang bersenang-senang" sapa nyonya Heins, dialah tuan rumah dari pesta privat yang sedang Leon hadiri sekarangWanita itu membawa sebotol sampanye di genggamannya"Mau tambah?"Leon menjulurkan gelas slokinya "ya "Ia ingin minum sebanyak-banyak
Pov HanaKetika umurku delapan tahun temanku pernah memberitahuku bahwa di dalam rumah kosong yang berada di ujung jalan menuju sekolahku ada begitu banyak boneka barbie di salah satu lemarinyaAku begitu mempercayai ceritanya karena ia menunjukan tiga buah boneka di tangannya"Pemilik rumah itu punya pabrik boneka di kota lain , jadi dia terkadang membawanya pulang ke rumah" temanku bercerita dengan antusias"Tapi sepertinya rumah itu kosong" imbuh temanku yang lain tak percaya"Jadi kalian pikir aku berbohong, ya sudah jika kalian tak percaya" ucapnya sambil berlalu pergiTetapi pada malam harinya justru aku pergi masuk ke dalam rumah tak berpenghuni itu. Dengan polosnya aku justru mempercayai bualan temankuKetika aku memasuki rumah itu tak ada boneka ataupun mainan disana.Terkadang aku berpikir polos dan bodoh berada dalam garis yang sama.Seperti yang kulakukan sekarang, kepolosan berpik
Hana mengangguk mengerti meskipun di dalam hatinya ia ingin memprotesnya Bukan aku yang merayumu tapi kamulah yang membawaku ke ranjangmu, bathin HanaAh tapi sudahlah, bibirnya sudah kadung mengatakan akan membantu hubungan Leon dengan wanita ituTepat saat mobil mereka berhenti di lampu merah. Mata Hana mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil. Matanya menangkap gerombolan siswa siswi berseragam SMA yang sedang berangkat sekolah dengan raut wajah riang. Tanpa ada beban di pundak merekaAda rasa iri terbersit di dadanya. Apakah mereka juga menanggung masalah seperti yang aku alami sekarang? Hidupku berubah begitu cepat dalam beberapa hari ini . Masalah datang bertubi-tubi tanpa jeda waktu agar ia bisa bernafasLeon melirik Hana. Lelaki itu seperti tahu apa yang sedang dipikirkan Hana"Kau ingin kembali ke sekolah" tanya Leon . Lampu merah menyala selama 60 detikHana menoleh "entahlah.....
Hari sudah larutLangit sudah gelap saat Hana keluar dari apartement lelaki itu. Butir-butir gerimis jatuh ke pipi dan tangannya . Gadis itu menaruh ranselnya ke atas kepalanya sebagai payung lalu berjalan pelan-pelan menyusuri jalanJalanan cukup sepi saat itu. Hana menyadari ada sebuah mobil yang mengikutinya dari belakang sejak tadi. Ia sedikit gelisah, siapakah mereka?Gadis itu menengok ke belakang untuk memastikan kegelisahannya. Dugaannya benar beberapa pria berpakaian preman keluar dari dalam mobil dan mendekati Hana"Siapa kalian ? Ada keperluan apa denganku?" Gertak HanaTak ada satupun dari mereka yang menjawabHana mundur selangkah demi selangkah firasatnya mengatakan akan ada hal buruk yang akan menimpanyaAku harus pergi, bathin HanaNamun gerakan Hana kurang cepat mereka memegangi lengan Hana dan salah satu dari pria-pria itu membekap hidung Hana dengan saputangan y
"Aku tahu kau pasti berkhianat padaku" umpat SarahRei tidak menjawab ia hanya membalas tatapan Sarah dengan sorot sama tajamnya seperti Sarah"Ha ha ha ha begitu rupanya..... apa kau juga terpincut oleh gadis sialan di sampingmu hah? " maki Sarah penuh emosiHana menunduk ketakutan mendengar teriakan SarahLaluDoor.....door....dooor..... suara pelatuk tembakan bergema diseluruh ruanganSarah tersenyum ketika dengan mudahnya menekan pelatuk shotgun di jarinya, membuat tiga lubang di dahi ReiRei jatuh terjerembab ke lantai . Dalam waktu sekian detik permukaan lantai sudah tergenang darah ReiTubuh Hana bergetar hebat, bayangan akan kematian ayahnya yang penuh darah masih belum kering di ingatannya sekarang satu orang lagi mati tepat di sampingnyaHana mendekat ke tubuh Rei yang kini tergeletak. Kedua mata pria itu masih terbuka. Ia berusaha menutupi luka di dahi
Aku sudah tidak mencintaimu lagi. Aku akan menceraikanmu" ujar seorang lelaki penuh emosi"Jangan tinggalkan aku mas. Aku dan anak-anak masih sangat membutuhkanmu....." raung wanita yang berada di sebelahnya. Ekspresinya terlihat berlebihan Lalu datanglah kedua anak kecil memeluk kaki pria tadi dengan air mata bercucuran Leon yang tak jauh berada di sana terlihat tidak senang. Tidak natural. Kesedihannya terlalu di buat-buat . Bathin Leon. Tiba-tiba terlintas bayangan Hana dengan wajah memelas menatap sendu kepada Leon Leon mengernyitkan dahinya. "Cut....... bagus . Ayo berikan tetes mata untuk Siska" Sutradara yang duduk di sebelah Leon memberi arahan kepada semua staff . Mereka sedang melakukan syuting drama layar kaca yang akan tayang malam nanti. Siska si aktris utama dalam drama menerima obat tetes mata dari salah satu staff lalu menuangkan beberapa
"Aku sudah tidak mencintaimu lagi. Aku akan menceraikanmu" ujar seorang lelaki penuh emosi"Jangan tinggalkan aku mas. Aku dan anak-anak masih sangat membutuhkanmu....." raung wanita yang berada di sebelahnya. Ekspresinya terlihat berlebihanLalu datanglah kedua anak kecil memeluk kaki pria tadi dengan air mata bercucuranLeon yang tak jauh berada di sana terlihat tidak senang.Tidak natural. Kesedihannya terlalu di buat-buat . Bathin Leon. Tiba-tiba terlintas bayangan Hana dengan wajah memelas menatap sendu kepada LeonLeon mengernyitkan dahinya."Cut....... bagus . Ayo berikan tetes mata untuk Siska" Sutradara yang duduk di sebelah Leon memberi arahan kepada semua staff .Mereka sedang melakukan syuting drama layar kaca yang akan tayang malam nanti.Siska si aktris utama dalam drama menerima obat tetes mata dari salah satu staff lalu menuangkan beberapa tetes ke matanya"Ap
Leon ada disana tak jauh dari tempat kejadian. Ia sedang makan siang bersama clien mereka. Di sebuah cafe dekat dermaga pantai dengan seorang ceo muda yang cantik bernama nona Maura Alexia . Maura adalah teman satu kelas saat Maura dan Leon sekolah dulu.Status Maura saat ini adalah sudah bercerai dari suaminya karena ia tak bisa melupakan sosok Leon yang sudah ia cintai sejak dulu.Leon meneguk kopi hitamnya sambil membaca kontrak kerja mereka . Ia membacanya hati-hati . Ini adalah projek baru yang dicetuskan Kriss. Sebelumnya Leon hanya bekerja sama dengan penulis-penulis terkenal yang buku-bukunya terbit jutaan ekslempar untuk diangkat menjadi sebuah movie . Namun projek ini berbeda.Projek Leon selanjutnya adalah mengadaptasi novel novel digital best seller ke layar lebar. Dan Maura adalah ceo dari aplikasi novel digital yang saat ini tengah digemari pembaca . Perubahan teknologi membuat tren baru untuk novel-novel digital.Orang