Share

64: AWAL TERPISAH

Ian memakirkan mobilnya di tepi jalan tak jauh dari kediamannya dulu di selatan Jakarta. Dirga tampak tekun menatap sepasang cincin yang ia letakkan di telapaknya, tanpa kotak, hanya terikat dengan seutas tali berwarna hitam. Ia lalu memasang kembali kalung hitam berliontinkan sepasang cincin itu ke lehernya. Menutup keberadaan benda itu dengan kerah bajunya.

"Udah siap?" tanya Ian.

"Harus! Gue ga akan coba-coba. Gue bakal maju no matter what!"

Ian mengangguk.

"Good luck, bro!" ujarnya seraya menepuk bahu Dirga.

Dirga keluar dari Honda Civic berwarna hitam milik Ian, memegang dadanya yang sedari tadi isi dalamnya menggebu bertalu-talu.

"Calm down. Calm down!" monolognya.

Ia berjalan pasti dengan menenteng sebuah paper bag berwarna putih, menuju sebuah rumah sederhana - yang ia ingat memiliki pagar sepinggangnya dengan warna putih gading. Di dinding depan rumah itu, dulu, tergantung beberapa tanaman yang tumbuh menjuntai ke bawah. Di balik pagar putih gadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status