Share

BAB 105.

Malamnya kota itu tampak seperti sarang hantu yang tak pernah di tempati oleh siapa pun. Hawa yang dingin tampak mencekam, Radi melewati sebuah gerbang lalu dirinya sampai di sebuah pos penjaga yang dijaga oleh tiga sosok yang tengah bermain catur dengan teh dan kue sebagai cemilan mereka bertiga.

“Permisi, apa ada orang yang datang ke tempat ini sebelumnya,” tanya Radi.

Salah satu penjaga itu menatap Radi, “Tentu. Hanya untuk melayat itu pun sebentar setelah dia pergi lagi,” ucap sang penjaga tersebut.

Radi agaknya kesal karena dia tak tahu kalau orang yang dicarinya itu sudah lebih dulu melayat. Tanpa berlama-lama di tempat itu Radi berpamitan dan segera pergi dari sana.

***

Dionyus tak tahan ingin segera melarikan diri dari tempatnya berada. Begitu banyak antrian disepanjang toko hanya untuk membeli donat yang katanya sangatlah lezat. Padahal toko itu baru saja dibuka namun pelangganya sudah sangat banyak. Dionyus jadi merasa penasaran seenak apa donat itu kiranya. Karena rasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status