Setelah berjumpa dengan Camelia, suasana hati Hans menjadi lebih bahagia. Tanpa Hans tahu, jika Camelia sudah memiliki pria idamannya, yaitu Mr. El.•Apartemen Kediaman Camelia Hebrew•"Huh, melelahkan.. pesanan desain semakin menumpuk saja," keluh Camelia sembari merenggangkan otot-otot tubuhnya.Camelia kini tinggal di salah satu gedung apartemen yang cukup mewah. Itu sudah menjadi hak miliknya, dan Camelia cukup nyaman berada di sana.Usai membersihkan diri, Camelia masih mengenakan bathrobe dengan secangkir kopi hitam juga cake di atas meja kerjanya. Membuka tirai jendela dengan pemandangan malam nan indah.Bzzttt..."Paman El?" ucap Camelia terkejut, karena sudah cukup lama tidak saling berkabar. Dikarenakan kesibukan masing-masing dari mereka.Mr. El: "Hallo baby, mengapa tidak pernah membalas pesanku?" tanya Mr. ElCamelia: "Akhir-akhir ini aku cukup sibuk, paman. Aku .."Mr. El: "Jangan panggil aku paman lagi, itu terdengar ada jarak diantara kita, baby."Camelia: "Ah, ya Elb
Ketika Anneth tiba-tiba menghubunginya, dan mengatakan bahwa seakan-seakan Camelia telah menjadi pemicu kehancuran rumah tangganya bersama Mr. El. Sungguh, membuat aliran darah di tubuh Camelia seakan mengalir lebih cepat dari biasanya.“Mansion Kediaman Hans Van Ludwig”“Apakah semua ini yang kau katakan usaha maksimal?” Tanya hans, dengan nada dingin dan tatapan penuh intimidasi pada para bawahannya yang ditugaskan untuk menyelidiki kehidupan Camelia.“Benar tuan, namun kami akan kembali menggali informasi lebih dalam lagi.” Ucap si asisten tampan kepercayaan Hans.“Aku sangat mempercayaimu selama ini, jadi jika hanya sekadar informasi seperti ini, aku yakin kau sangat paham, bukan?” Tegas Hans, lalu meminta mereka untuk keluar dari ruang kerja miliknya. Hanya menggunakan kode tangan saja, tanpa harus bicara atau bahkan memberikan perintah yang tidak berarti.“Anneth mantan istri Elbert Alvaresh.. Elbert Alvaresh yang merupakan paman dari mantan suami Nona Camelia.. ah sial! Tidak m
Melihat Camelia yang terguncang akibat pertengkaran hari ini, Mr. El pun tidak ingin terlalu memaksa. Mr. El berusaha untuk memahami kondisi Camelia saat ini. Meski sebenarnya Mr. El tidak ingin kehilangan Camelia, namun segala hal yang berdasarkan paksaan tidaklah selalu baik. Mr. El menghentikan aksinya pada Camelia, mengantarkan Camelia kembali ke apartemen kediaman Camelia malam itu juga.Sementara disisi lainnya…“Ludwig Company Group”Perusahaan besar milik keluarga dari Hans, Hans kini terlihat sedang tidak baik-baik saja. Semua percakapan rahasia antara Camelia dan Mr. El harus ia dengar dengan telingannya sendiri, tanpa melalui perantara siapapun.“Hal seperti ini tidak akan pernah bisa membuatku menyerah atas perasaanku padamu, Camelia..” ucap Hans yang sudah mulai terobsesi akan sosok janda idaman, Camelia.Nyatanya, status sebagai janda, lantas tidak membuat sosok Camelia menjadi redup. Namun justru, ada banyak pria yang tertarik pada Camelia. Wanita pekerja keras, cerdas
"Mansion Kediaman Keluarga Alvaresh"Tepatnya di kediama orang tua dari Veter. Pagi ini, semua orang di mansion begitu heboh. Ternyata, Veter sudah kembali tersadar dari koma panjangnya."Dimana istriku, Camelia? Aku sangat ingin bertemu dengannya?" ucap Veter ketika pertama kali terbangun. Camelia merupakan orang pertama yang dia cari.Semua seketika tersentak, dan bingung akan jawaban apa yang harus diutarakan."Mengapa hanya wanita itu yang kau cari, sedangkan kami adalah keluargamu yang terdekat?" ucap Mrs. Rhena, si nenek rewel."Sikap kalian terlihat cukup mencurigakan, sebenarnya apa yang telah kalian perbuat pada Camelia?" desak Veter, agar mereka bersedia buka mulut.Namun, ekspresi mereka masih tetap sama, tegang dan diam saja."Rupanya benar, kalian hanya mengulur waktuku saja!" risau Veter. Hendak bangkit dan pergi. Namun, karena baru saja kembali sadar dari koma panjang, sehingga membutuhkan waktu untuk keseimbangan tubuh."Veter, hentikan mencari wanita itu! Wanita itu..
Setelah kedatangan Veter yang membuat sedikit kekacauan di butik milik Camelia. Camelia menjadi lebih waspada lagi dan memperketat keamanan di tempat itu. Ah.. "Kepalaku terasa sakit sekali," ucap Camelia, pasca kejadian tak terduga beberapa hari yang lalu. Veter bahkam seakan terus mengikuti Camelia.Diwaktu yang bersamaan, muncul berita menghebohkan mengenai isu rujuk antara Mr. El dan Anneth. Tak hanya itu saja, Mr. El juga diisukan sudah berkencan dengan seorang wanita muda. Camelia memang sangat jarang menonton televisi, karena waktunya lebih banyak diperuntukkan untuk bekerja dan bekerja. Berita itu terdengar dari obrolan para psgawainya yang sedang makan siang sembari berbincang santai."Lagi-lagi keluarga Alavaresh membuat ramai saja, bukan?""Wajar saja, keluarga Alavaresh kan memang selalu terkenal." "Tapi kali ini, aku baru saja menonton wawancara, bahwa Tuan Elbert sudah berkencan dengan wanita asia.""What? Mengapa kau terlihat begitu berlebihan, bukankah itu hal yang
Malam dijanjikan sebelumnya pun tiba, Hans menjemput Camelia dari apartemen kediamannya."Selamat malam, Nona Camelia," sapa Hans, ketika baru saja tiba di loby apartemen kediaman Camelia."Selamat malam, tuan Hans. Terima kasih sudah menjemputku." Ucap Camelia.Keduanya pun pergi berdua, dengan Hans yang sendiri yang mengendarai, meski para bodyguard juga sedang mengikuti mereka untuk sebuah pengawalan."Terkadang, aku rindu dengan kehidupan yang normal seperti masyarakat pada umumnya. Namun, itu ternyata juga cukup sulit." Ucap Hans sembari menyetir."Ya, tentu saja tuan. Namun, semua itu dilakukan demi keamanan, bukan?""Ya, Nona. Hanya saja, aku terkadang merasa ingin bebas pergi kemanapun." Ucap Hans dengan senyuman hangatnya.***Mereka pun tiba di acara pemeran seni milik Hans.Semua yang hadir adalah dari kalangan sosialita, hampir tidak ada dari kalangan menengah."Selamat malam, Tuan Hans dan Madam Camelia." Ucap salah seorang wanita muda yang turut hadir, yang tak lain iala
Setelah cukup lama tak saling menyapa, akhirnya Camelia kembali dipertemukan dengan Mr. El. Di sebuah pesta dari salah seorang pengusaha, bertepatan dengan kehadiran Camelia di sana.Namun, malam ini, Mr. El tidak sendiri, melainkan bersama seorang wanita cantik nan seksi."Sepertinya, Madam Camelia sudah mulai menekuni kegiatan pesta seperti ini?" ucap wanita yang sedang bersama Mr. El, wanita itu merupakan seorang pengusaha muda. Penerus usaha milik keluarganya."Hallo, Nona Jasmin, Nona semakin cantik saja." Ucap Camelia, dengan sebuah pujian juga senyuman bisnisnya."Terima kasih, Madam Camelia. Aku sangat menyukai desain dari milik madam. Ini terlihat sangat indah dan terkesan berani, bukan?" ucap Jamsin, memuji karya desain Camelia, yaitu gaun mewah yang sedang dikenakannya."Terima kasih, atas pujian anda, Nona Jasmin. Aku undur diri untuk bertemu dengan rekan yang lain lagi."Ucap Camelia, berlalu dari hadapan Mr. El juga Jasmin."Madam Camelia, benar-benar seorang designer ya
Semakin lama hubungan rahasia diantara mereka, semakin membuat arah hati Camelia tidak menentu.Indahnya bunga-bunga cinta diawal tentu mampu membuat akal sehat tak lagi digunakan dengan semestinya. Sebagai seorang wanita yang pernah menjalani gagalnya kehidupan pernikahan. Tentu membuat Camelia harus jauh lebih berhati-hati lagi untuk ke depannya. Karena pernikahan bukanlah drama sinetron yang bisa dengan gampang dijalani.•Caramel Butik•Saat sedang padat-padatnya pekerjaan, Camelia tiba-tiba kedatangan seorang tamu istimewa."Wah, coba lihat pemuda itu, sangat tampan, bukan?" bisik-bisik diantara para karyawan perempuan di sana."Tuan muda, Joseph, silakan masuk ke dalam kantor madam langsung." Ucap Boaz, si asisten tampan milik Camelia.Pemuda tampan yang menjadi pusat perhatian itu ternyata Joseph, anak laki-laki Mr. Elberd dan Anneth.Joseph pergi untuk menemui Camelia yang sudah menunggunya dengan perasaan yang canggung, tak seperti dulu lagi. Seakan Camelia terjebak di dalam p