Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan
#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (48)
Selamat membaca! Komen sama lovenya ditunggu, ya! ☺☺☺
Sisil pun turun. Anjani yang baru saja mencium tangan Abah menatap ke arahnya. Rupanya Abah belum berbicara dengan Anjani karena kalut yang menyelimutinya.
“Abah, siapa gadis itu?” Anjani menatap Sisil dengan heran. Sisil membuang muka, entah kenapa hatinya tiba-tiba merasa terluka. Dia merindukan Ambu yang memburunya dengan pelukan.
“Anjani, ini Sisil putriku! Anggap dia seperti Sukma---putrimu, mereka sama-sama putri kita!” ucap Abah menjelaskan.
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (49)Selamat membaca! Jangan lupa tinggalin komen dan lovenya!Sisil menatap pantulan dirinya di depan cermin. Setelah mengikuti beberapa kali pengajian bersama Anjani, rupanya perlahan hatinya sudah mulai terketuk. Kini dia sudah tak pernah melepas jilbab lagi meskipun di rumah. Dia ingin mulai hijrah seperti yang Ustadzah Intan sampaikan. Dia ingin membuat bayi Gilang bangga ketika tahu jika dia berjuang untuknya di masa depan.Kemarin baru saja Sisil menjenguk bayi mungil dengan bibir merah dan hidung bangir itu. Hatinya semakin terenyuh dan tersentuh. Bayi kecil itu tampak menggeliat dengan menggemaskan. Membuat hati Sisil semakin luluh dan dipenuhi rasa kasih dan iba melihatnya. Sisil sudah bertekad dan berjanji pada dirinya sendiri, akan menjadi Ib
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (50)Selamat Membaca!“A—Abah … Sisil gagal, Bah! Sisil p—positif HIV AIDS!” ucapnya dengan netra berkaca-kaca.Sontak Abah menjatuhkan sendok yang dipegangnya. Tubuhnya serasa berpisah dari tulang ketika Sisil berbicara seperti itu. Suasana makan yang tadinya semarak dan penuh kebahagiaan, berubah menjadi penuh mendung dan gelayut kesedihan.Secepat ini Tuhan memutar balik keadaan?Anjani memeluk tubuh Sisil yang sudah mulai gemetar. Dia menangis dan menangkup wajah dengan kedua tangannya. Dielusnya punggung Sisil lembut. Anjani mencoba menguatkan Sisil yang tampak begitu rapuh sekarang.&n
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (51)Selamat membaca!Sukma sudah tiba lagi di rumah utama. Dia tak sabar menunggu petang, menyambut Raga datang. Usai mengurus kebutuhan Aira, Sukma membersihkan diri lalu menunaikan empat rakaat shalat ashar.Usai shalat, Sukma mengusap perutnya yang masih rata. Kehamilan yang ditunggu-tunggu oleh Raga, Aira dan kakek-neneknya belum juga ada hilalnya.“Ya Allah … Engkau sebaik-baik pembuat keputusan … setiap sepertiga malam aku mengadu dalam sujud terakhirku, berharap Engkau menghadirkan kehidupan baru, menitipkan nyawa baru dalam rahimku … akan tetapi hari ini Engkau mengabulkan berlainan … kau titipkan jiwa baru pada kami yang terlahir dari rahim orang lain … aku terima, aku ikhlas, mampukan aku menjaganya … semoga suatu hari nanti
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (52)Selamat Membaca!Waktu bergulir dengan tabiatnya. Hari itu akhirnya Raga dan Sukma pindahan rumah. Bu Ayu mengantarnya dengan berat hati, akan tetapi mendengar penjelasan Raga mengenai hubungan Anita dan Sukma yang belum harmonis, akhirnya Bu Ayu rela melepas cucu dan menantu kesayangannya untuk keluar dari rumah utama.Beberapa ART turut serta. Mereka akan membantu membereskan rumah baru Raga. Sementara itu, Sukma disibukkan dengan berbagai mainan Aira yang harus dibawa semua. Tidak boleh satu pun ada yang ketinggalan.“Mama, yang ini … yang itu … yang ini juga … mau bawa cemuaaaaa!” Aira sibuk mengambil barang-barang miliknya dan dimasukkan ke dalam keranjang.
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (53)Selamat Membaca!Usai kunjungan dari Komunitas ODHA Sehati. Elena lebih banyak diam, terlebih dia memikirkan bagaimana cara mengetahui isi hati Ahsan kepada wanita aktivis itu. Tampaknya mereka mengobrol begitu akrab dan yang membuat dadanya sedikit sesak, melihat tatapan Ahsan yang tampak penuh kekaguman pada sosok cantik dan keibuan itu.Elena berjalan menuju toilet kantor. Ditatapnya pantulan dirinya di depan cermin. Tampak sekali perbedaannya dengan perempuan yang tadi diajak ngobrol oleh Ahsan.Perempuan itu berkerudung, wajahnya polos tanpa make up, berbicara dengan menunduk dan menjaga jarak. Sungguh berbanding terbalik dengan dirinya. Wajahny
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (54)Selamat Membaca!Raga biasanya pulang malam. Hari itu, Sukma sudah menidurkan Aira di kamarnya. Lalu dia menggantikan Mbak Ina menjaga Gilang yang sengaja ditidurkan pada box bayi di kamar Sukma.Mbak Ina berpamitan untuk makan malam di belakang bersama salah satu ART lainnya. Di kediaman Sukma ada satu ART yang bertugas memasak dan membersihkan rumah.Sukma terdiam dalam kesendirian. Jika sudah seperti ini, pikirannya kembali bertaut dengan takdir yang belum berpihak padanya.Dia menatap Gilang kecil terlelap. Sukma beberapa kali mengelus perutnya. Berharap ada segu
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (55)Selamat Membaca!Namun baru saja Elena tiba di pintu toko kue. Hatinya tiba-tiba bergemuruh menatap dua orang yang tampak akrab berbincang. Ya, dia adalah Sisil dan Ahsan. Tampak secangkir kopi ada di atas meja ditemani beberapa toples kue kering buatan toko Sehati itu. Elena menarik napas panjang menetralkan rasa.“Bersikap dewasa, Elena! Bersikap keibuan!” batinnya sambil mengayun langkah mendekat ke arah meja di mana ada Sisil dan Ahsan di sana.“Ingat, bibirnya jangan manyun-manyun,” gumamnya lagi dalam dada.Elena membayangkan wajah Sukma. Sikap dan gaya lembutnya, dia harus menjadi panutannya.Setelah merasa yakin, Elena m
Lelaki Yang Kau Tolak Jadi Suami Ternyata Seorang Milyarder Tampan#TERIMA_KASIH_TELAH_MENCINTAIKU (56)Selamat Membaca!Sisil duduk di tepi tempat tidur. Kini dia tinggal di rumah yang dihuninya bersama beberapa penyintas ODHA yang memang tidak tinggal dengan keluarga. Rumah itu sudah diubah oleh pengelola menjadi lebih banyak kamar tidurnya.Dilepasnya jilbab yang beberapa waktu ini sudah menjadi jati dirinya. Dia menatap pantulan dirinya dalam cermin. Wajahnya memang tidak banyak berubah, hanya gurat lelah dan kesedihan tertoreh di sana.Sisil memejamkan mata. Ingin rasanya mendekap bayi mungil itu dalam pelukannya. Akan tetapi kondisinya sekarang tidak memungkinkan. Dia harus berjuang mencari nafkah untuk masa depan putra semata wayangnya. Berperan ganda menjadi ayah da