Share

SI PENOLONG YANG DURJANA

BAB KE : 43

SI PENOLONG YANG DURJANA

16+

Suara tawa itu sangat mengerikan bagi Tiwi, karena di telinga Tiwi, tawa tersebut seperti melengking mirip tawa Mak Lampir yang pernah dia tonton di sinetron. Tiwi menoleh ke arah Galogeni, asal dari suara itu.

"Tidak. Ibu tidak menginap di sini," ucap ibu tersebut menjawab pertanyaan Tiwi, setelah tawanya mereda.

"Maaf Bu, kok suara tawa Ibu terdengar aneh?" tanya Tiwi dengan sedikit takut-takut.

"Aneh bagaimana?" Galogeni balik bertanya.

"Mendengar tawa Ibu, membuat saya takut," jawab Tiwi.

"Itu perasaan kamu saja, karena sebelum kita bertemu, hati kamu sudah dipenuhi oleh rasa takut," jawab Galogeni sambil melepaskan senyum.

Dalam hati, Tiwi membenarkan apa yang dikatakan Galogeni. Memang benar, sejak dia melihat perubahan ibu yang menjadi nenek-nenek dengan wajah buaya tadi, membuat rasa takut di hati Tiwi sepertinya tidak pernah hilang sampai saat ini.

"Ayo, kita pulang!" ajak Galogeni berapa saat kemudian.

Dengan hati masih dili
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status