Share

  -Aku Tidak Bisa Menikahimu, Nem- (23)

-Aku Tidak Bisa Menikahimu, Nem-

Ya Allah, Nem. Jahat sekali ia menatapku. Apakah ia pikir aku tamu yang tak diundang. Atau Mas Hangga nggak memberi tahunya bahwa aku diundang. Atau ia hanya takut aku akan buat rusuh dan menggagalkan rencananya.

Aku mencoba membuang pandangan ke arah lain lagi. Ya, apa lagi yang harus kulakukan? Wanita elegant harus tetap santai dan tenang.

Mas Hangga tampak bangkit berdiri meninggalkan kursinya. Ia pergi keluar masjid melalui pintu samping. Setelah sekitar tiga menit, ia kembali ke tempat semula lagi.

“Baik, mari kita mulai lagi, ya, Bapak-bapak, Ibu-ibu. Bismillah sama-sama. Kita berdoa memohon kepada Allah agar dilancarkan proses ijab kabulnya. Baik, Pak Hangga, mari kita mulai lagi. Sekali lagi saya tanya kepada calon mempelai pria, Bapak Hangga Hadiwijaya Prakasa, apakah Bapak siap menikah dengan saudari Tusarinem dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun?”

Mas Hangga terdiam lagi.

Inem sekali lagi menggoncang tangan Mas Hangga d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status