Share

84. DI SUATU PAGI YANG CERAH

Aroma masakan terhirup oleh Indra penciuman Gibran yang saat itu telah rapi dengan seragam kantornya.

Lelaki itu menaruh tas kantornya di atas kursi meja makan sebelum dia beranjak menuju dapur.

"Hm harum banget baunya, masak apa?" Tanya Gibran pada sang istri.

Gaby yang saat itu sedang memasak nasi goreng untuk sarapan terus melanjutkan aktifitasnya seolah tak perduli dengan kehadiran Gibran, bahkan dia juga tak menjawab pertanyaan Gibran.

Gibran mengulum senyum. Dia melangkah semakin dekat ke arah Gaby dan langsung memeluk tubuh mungil istrinya yang masih saja ngambek itu.

Setelah insiden malam pertama mereka yang gagal gegara Gibran yang sudah lebih dulu keluar sebelum pertempuran dimulai, hingga dia berpikir apakah dirinya harus meminum obat kuat, membuat Gaby kehilangan selera untuk kembali melanjutkan permainan mereka.

Lagipula, bagaimana mau dilanjut jika milik Gibran sudah loyo setelah dia mencapai ejakulasi lebih dulu di atas perut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status