Share

Chapter 82

     He Xian berjalan gontai, terseok-seok menyusuri jalan besar kota Yang Luo. Walau jalan tersebut amat ramai, namun ia merasakan kesepian yang amat sangat. Hatinya kosong, dan sangat pedih. Langkahnya juga sangat oleng, berkali-kali ia menabrak orang yang langsung memaki-makinya. Namun kesedihan seolah menulikan indera pendengarannya, ia terus saja melangkah tanpa meladeni makian orang-orang itu.

     Ia berjalan tiada henti. Sekarang ia telah meninggalkan kota Yang Luo, dan berada di pesisir pantai yang sepi. Ia tak tahu telah berapa lama ia melangkah, yang ia ketahui hanyalah langit kini telah berubah warna menjadi jingga kemerahan. Mentari senja berada di batas cakrawala antara langit dan samudera, siap tenggelam masuk ke dasar laut. Warna sang mentari begitu merah bagaikan darah. Langit menebarkan campuran warna antara merah, jingga, biru dan ungu kehitaman, membentuk perpaduan warna amat sendu dan semakin menambah kegalauan hati He Xian.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status