"Aku tidak suka seafood."
Malam itu, hari-hari berlalu dan berlalu begitu saja, semuanya berjalan terlalu mulus. Ethan pikir keadaan saat ini terlalu tenang, lebih seperti -tenang sebelum badai.- Ethan merasakan ada yang ganjil.
Iris tajam Ethan melirik singkat pada Sara yang duduk di kursi meja makan seberangnya, mencoba menolak tawaran salah satu pelayan yang menyodorkan satu piring seafood dengan seramah mungkin. Membuat si pelayan mengurungkan niatnya dan akhirnya menyimpan piring tersebut jauh dari jangkauan Sara, lalu berlalu pergi setelah merasa pekerjaannya di sana sudah usai.
Percaya atau tidak, Kim Sara mungkin adalah sosok wanita anggun, penuh perhitungan dan cerdas di luar sana. Semua itu menggambarkan bagaimana Sara yang begitu lemah lembut dan memesona, tetapi ketika Sara membuka suaranya semua keanggunan yang menempel dalam sosok Sara mendadak buyar.
Suaranya tidak selembut attitude Sara yang selalu menjadi
Ethan itu seperti singa liar, berbahaya, mengancam dan sebuah acaman. Ethan sangat tidak menyukai ketika ada yang mencoba mengekang kebebasannya, mempersempit ruang geraknya. Ethan yang lebih suka mendominasi alih-alih di dominasi, tentu tidak suka saat ada orang yang berani mengatur dirinya, juga tatapannya selalu mengintimidasi orang-orang, siapaun itu.Dan semua hal itu sudah melekat dalam diri Ethan sejak dulu, jika saja salah satu diantara semua bagian Ethan ada yang hilang, maka satu-satunya alasan adalahtidak ada.Karena jika itu terjadi, artinya Ethan sudah kehilangan dirinya, itu bukan seperti Ethan Lee.Jadi, bukan hal tabu lagi saat teman satu pergaulan Ethan, yang beberapa saat sebelumnya menemukan Ethan tengah duduk di kursi kebesaran miliknya dengan seorang wanita asing yang duduk di pangkuan lelaki keparat itu.Suara tepuk tangan bergema memecah keheningan di ruangan besar milik Ethan, wanita yang berada di pangkuan Ethan terlo
Seperti rutinitas biasanya, setelah Ethan menjemput Sara dari kantornya Ethan selalu menyempatkan untuk membawa Sara ke salah satu restoran ternama di daerah Gangnam, tempat keduanya sering menghabiskan waktu untuk makan malam;dulu sebelum kebohongan Ethan terungkap. Bedanya dengan kali ini Ethan dan Sara selalu datang siang ataupun sore Hari, karena Ethan bahkan melarang Sara untuk keluar rumah di saat jam sudah menunjukkan pada angka enam. Itu peraturan yang Ethan terapkan di rumahnya.Hanya saja, suasana yang mengelilingi keduanya tidak seperti sebelumnya, diimana dipenuhi obrolan santai dari Sara. Sedang kini hanya ada suara sendok dan garpu yang berdenting beradu dengan piring, Sara yang saat ini lebih acuh, bahkan terlihat tidak memedulikan keberadaan Ethan, hanya Ethan yang sepertinya tidak berubah disini.Lelaki itu masih terlihat seperti biasa, wajah skeptis sambil terkadang memerhatikan Sara dengan terang-terangan, sesekali melontarkan beberapa perta
Jika ditanya bagaimana definisi seorang Ethan Lee di mata Sara, tanpa berpikir panjang Sara akan menjawab dengan yakin. Ethan itu kasar, tidak berperasaan, temperamennya buruk, dan egois tentu saja.Hari ini adalah kali kedua Sara mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari Ethan, Sara juga sudah terbiasa mendapatkan tamparan maupun kekerasan fisik lainnya yang seringkali ayahnya berikan ketika Sara berbuat sesuatu yang menurut ayahnya salah.Berkali-kali Sara mendapatkan tamparan sejak dulu dari ayahnya, dan ini juga bukan pertama kalinya Sara di perlakukan oleh Ethan dengan cukup kasar, Sara bahkan masih ingat dengan jelas pagi di mana Ethan tiba-tiba datang ke apartemenya dengan wajah penuh lebam, lalu memaksanya berhubungan.Tetapi, kali ini entah mengapa Sara tidak merasakan bahwa ia baik-baik saja seperti sebelum-sebelumnya. Bukan karena wajah kirinya yang menjadi merah, ataupun sudut bibirnya yang sedikit terluka.Ethan melakukannya di hadap
"Kau ini bagaimana sih? Seharusnya kau tidak memperlakukan Sara seperti itu, bukannya kau menginginkan anak darinya?"Ethan berkali-kali mendengus kasar, mengabaikan berbagai ocehan bernada mengejek dari Hajin yang duduk di kursi seberang kursi miliknya. Sejak awal Hajin datang dan duduk di kursinya, dia tidak terus menerus mengoceh mengenai Sara yang dilarikan ke rumah sakitlagi.Lelaki Park itu terus menerus menyalahkan Ethan atas kejadian Sara yang pingsan karena stress. Padahal lelaki itu sendiri yang menyarankan pada Ethan untuk mengakui anak yang di kandung Sara, tetapi Hajin kini justru bersikap seolah Ethan adalah semua penyebab semua kesalahan yang terjadi.Jika saja Ethan tidak mengingat keduanya tengah berada di dalam keramaian orang-orang, dan tidak berada dalam acara makan malam, mungkin Ethan sudah memberikan Hajin satu bogem mentah di wajah lelaki keparat itu."Bisakah kau diam," desis Ethan semakin merasa kesal. Karena Hajin
‘Stupid, immatureI know now that it was all my faultMoron, such an idiotI know now that it was all my faultBaby I was a foolI was a fool’[WINNER – Fool]...Hajin penasaran, apakah ketika ayahnya masih seumuran dengan anak itu dia akan memiliki sorot mata yang sama?Meski anak itu kecil dan bahkan mungkin umurnya lebih muda dari Hajin, dia tidak pernah membiarkan dirinya ditindas. Bahkan ketika beberapa anak mencoba mencari gara-gara dengannya, dia tidak segan-segan akan memberikan balasan yang lebih mengerikan untuk ukuran seorang anak kecil. Anak itu memukuli anak-anak lain yang mengganggunya dengan kedua tangannya sendiri, sampai membuat orang dewasa yang melihat hal tersebut mau tak mau melerai dan menjauhkan si anak kecil tersebut dari anak-anak lainnya.Hajin kecil yang hanya tumbuh bersama ayah dan anak buah ayahnya yang selalu mengenakan setelah
‘Jangan menahannya, itu hanya akan membuatmu semakin sakit’...Mungkin apa yang di katakan Jooin ada benarnya, untuk beberapa alasan Ethan sedikit kehilangan akal sehatnya belakang ini. Tentu ini bukan salah Ethan, itu yang Ethan yakini. Ethan jadi seperti ini karena Sara sendiri, wanita itu terus saja mengganggu isi kepala Ethan dalam setiap kesempatan, tanpa mengenal kata lelah, benak Ethan selalu terganggu dengan semua tentang Kim Sara dan Kim Sara tanpa henti.Ada beberapa hal yang harus di perbaiki disini, mungkin Ethan bisa bersikapsedikitbaik pada Sara. Seperti apa yang Jooin inginkan, Ethan bisa memperbaiki beberapa hal untuk ke depannya.Sebagian ego harus di singkirkan, dan sebagian harus di simpan untuk nanti.Sebenarnya Ethan hanya ingin tahu seberapa besar tekad Jooin, sampai dia berani berlutut untuk orang macam Ethan, mengenyahkan semua harga diri yang mengalir dalam darahnya.
Mungkin orang-orang tidak ada yang tahu, bahkan Jooin sekalipun. Mereka tidak pernah tahu, yang Jooin tahu dan lihat dari hubungan Sara dan Ethan hanyalah sisa-sisa dari reruntuhan hubungan yang sudah hancur saja. Dimana hanya ada ketegangan, kebencian juga kekecewaan disana.Jika memang hubungan penuh resiko yang diam-diam Sara jalani dibelakang semua orang sejak awal hanya membuat Sara menderita, tentu saja Sara tidak akan pernah melakukannya.Kalian pikir kenapa Sara mengambil resiko tersebut?Tentu saja karena Sara menemukan kebahagiaan yang tidak pernah dia temukan dimanapun, Sara menemukan kebahagiaan yang hanya bisa Ethan berikan.Untuk pertama kalinya, dada Sara berdebar karena seseorang. Hatinya menghangat hanya karena sebuah senyuman, kedua kakinya lemas hanya karena sebuah suara.Benar, sebahagia itu Sara karena seorang Lee Ethan.Sara pernah mendengar pepatah yang berbunyi.“Percayalah bahwa cinta sejati akan datang
Iris mata itu di penuhi amarah, kekecewaan dan benci. Entah kemana mata yang selalu menatap lembut di setiap kesempatan itu, di sana hanya ada tatapan kecewa dan marah. Meski sudah berkali-kali Kim Sara berusaha mengerjapkan kedua matanya, tetap saja ia tidak bisa membuang kemarahan yang masih saja ia rasakan ketika menatap sosok Ethan yang berdiri di hadapannya dengan merangkul mesra seorang wanita."Kenapa melihatku seperti itu?"Pertanyaan Ethan yang di barengi sebuah dengusan tersebut semakin membuat Sara mengeraskan rahangnya, menahan kekesalannya yang semakin menjadi-jadi.Kenapa? Ada apa dengan dirinya, sebelumnya Sara tidak pernah seperti ini. Perasaan ini, atmosfir ini, juga suasananya. Sara sangat membencinya.Ini tidak seperti Sara yang seperti biasanya, selama ini Sara selalu bisa menahan diri.Terutama saat dirinya menatap penuh amarah pada Ethan yang tengah menggandeng tangan seorang wanita yang bahkan Sara tidak kenal sama seka