Lee Ethan berdiri sendirian, diantara riuhnya orang-orang memandang kagum pada dua manusia di atas altar di depan sana. Suara tepuk tangan memenuhi udara senja, bersama angin dingin pantai yang menyapu wajah Ethan.
Berdiri bersama memori lama yang terperangkap dalam pikiran kosongnya, menatap pada Park Hajin yang tersenyum bahagia memegang tangan wanita yang mulai hari ini menjadi teman hidupnya untuk hari-hari di masa depan kelak.
Suka cita tergambar dengan jelas di wajah Hajin, menatap penuh arti wanita di sebelahnya. Menimbulkan seulas senyum tipis tak kentara di sudut bibir Ethan,
Dan waktu pun semakin bergulir perlahan, Ethan menyingkir dari sesaknya orang-orang yang mencoba mendekati tokoh utama hari ini. Menuju sudut yang cukup sepi dan jauh dari jangkauan orang-orang dengan satu gelas wine di tangan kanannya.
Kedua maniknya memerhatikan setiap wajah yang tertangkap matanya dengan malas, dan ketika mentari yang berwarna oranye di ujung laut sana se
Cuaca hari ini masih seperti hari-hari sebelumnya, langit biru tanpa awan sedikitpun di sana terbentang luas di atas kepala Sara, yang saat ini sedang berjongkok di bawah pohon besar bagian belakang gedung sekolah.Satu batang rokok beraroma mint terselip diantara jemarinya, dengan pandangan menatap pada langit diatasnya Sara kembali menghisap asap nikotin yang kemudian memenuhi paru-parunya.Termenung memandang langit diatas sana dengan pandangan kosong, sambil meikmati dengan pasti asap rokok yang masuk ke mulut, kemudian menjalar menuju tenggorokan dan paru-parunya.Sara suka sensasi ini.Sara yang sibuk dengan dunianya, tidak menyadari kedatangan seorang lelaki paruh baya yang mendekat ke arahnya dengan pandangan tajam.“Kau lagi Kim Sara!”Sara terperanjat karena teriakkan tersebut, terkejut mendapati kedatangan seorang guru yang selalu saja menangkap Sara ketika bersantai di bagian belakang gedung sekolah sendirian.
A/N PENTING! Helo maaf sebelumnya, kalo semisal ada yang bingung sama bab ini. Jadi di mulai dari depan yaitu bab AU, apa itu AU? AU (alternative universe) atau lebih sederhananya, AU merupakan dunia lain. Dan dimulai dari bab setelah ini sampai akhir, ini merupakan cerita dimana Kim Sara yang hidup di dunia lain. Semacam ‘what if’, andai saja kalo Sara membuat keputusan beda, ini, itu bla bla bla. Semacam itu, atau lebih sederhananya lagi ending dengan versi yang berbeda. Dimulainya dari Sara yang di kurung di kamar, dan saat sebelum Jooin mau membawa Sara melarikan diri dari rumah Ethan. Thanks. …
Rasanya dingin, namun hangat disaat yang bersamaan. Angin dingin dari laut lepas yang terus menerus menerpa sebagian wajah Sara, juga terik sinar matahari yang berada tepat di atas kepala Sara, berpadu dengan sangat baik. Kendati topi hitam milik Ethan melindungi kepalanya, guna mencegah sinar matahari memanggang bagian atas tubuhnya, rasa panas itu tetap menembus puncak kepala Sara. Jadi, alih-alih mengikuti dua manusia yang tidak kenal kata lelah jauh di depannya sana. Sara lebih memilih menepi menuju ke bawah pohoh kelapa di sisi pantai. Tepat ketika Sara mendudukkan dirinya di kursi santai dekat pohon kelapa, dua orang bodoh lainnya bergabung dengan Ethan. Satu hela napas panjang melewati bibir tipis Sara, lalu tersenyum tipis menyaksikan pemandangan yang membuat dadanya tidak berhenti berdesir hangat. Sara benar-benar bahagia saat ini, pemandangan yang tertangkap oleh kedua matanya sangat membuatnya bahagia. Terasa membahagiakan sehingga
Jika Sara maupun Ethan sama-sama tetap keras kepala sampai akhir, dan tidak ada satupun yang mau mengalah satupun. Maka selamanya suasana mencekik dan tidak nyaman ini tidak akan pernah hilang selamanya, harus ada salah satu yang mau mengalah dan menurunkan egonya.Jika Ethan memang tidak berniat melakukan hal tersebut, maka di sini Sara yang akan melakukannya.Sara akan mengalah, mengalah pada manusia macam Ethan Lee.Karena pada dasarnya, dalam satu hubungan harus ada satu pihak yang rela menahan perasaannya sedikit dan berkepala dingin agar tidak sama-sama meledak dan berakhir saling menyakiti.“Bantu Jooin lepas sepenuhnya dari Jeny,” kata Sara pada akhirnya, mengabaikan penolakan Ethan.Ethan tidak segera kembali menolak ataupun menjawab, lelaki jangkung itu hanya menatap Sara yang memandangnya dengan kedua alis berkerut memandangnya penuh harapan.Iris tajamnya menatap tepat pada bola mata Sara yang memandangnya tanpa ragu
Ethan paling membenci acara-acara semacam reuni ataupun sejenisnya yang melibatkan kerumunan banyak orang, apalagi jika itu tidak menguntungkan. Hanya saja Hajin terus memaksa Ethan untuk datang, bahkan lelaki mengesalkan itu sampai datang ke rumahnya dan menyeret Ethan.Alih-alih bergelung dalam kerumunan menyesakkan diantara orang-orang yang berusaha menjilatnya, Ethan lebih menyukai ide menggulung dirinya bersama Sara di atas ranjang semalaman.Ethan sengaja tidak membawa Sara kemari, karena jika dia membawanya maka ada kemungkinan besar istrinya itu akan bertemu orang yang paling tidak Ethan sukai. Ditambah keadaan Sara kurang baik saat ini, jadi Ethan sengaja tidak membawanya meski sebelumnya Hajin dengan sialannya mengajak Sara dengan sedikit memaksa, namun segera Ethan pelototi.Ethan sebenarnya sedikit terkejut mengetahui jika Sara juga satu universitas dengannya, ketika melihat undangan yang datang ke rumahnya ada dua dengan salah satunya bernama lengka
'Meski cuaca hujan maupun cerah, diriku akan ada di sana untukmelindungimu.Harta berharga yang melebihi segala hal.'-VioletEvergarden-…Malam itu entah mengapa Sara tidak merasakan kantuk sedikitpun menghampirinya, berbaring dengan menatap langit-langit kamar, Sara terus terjaga semalaman hingga saat ini ketika jam di nakas menunjukkan pukul dua dini hari.Sara melirik pada sisi kosong di sebelahnya, Ethan mengatakan jika dia tidak akan pulang malam ini karena ada beberapa urusan yang harus segera di selesaikan.Entah urusan macam apa itu, Sara memilih tidak bertanya lebih jauh apalagi ketika menemukan wajah Ethan yang kaku dan terlihat tidak santai seperti biasanya saat lelaki itu pulang sebentar dan kembali pergi setelahnya.Mungkin, mungkin karena gerimis yang sejak sore tidak kunjung berhenti. Sehingga malam ini Sara tidak bisa memejamkan kedua matanya dengan ten
Keesokan harinya ketika matahari sudah berada di atas kepala, ketika Sara yang duduk di sofa dekat jendela besar kamarnya. Dengan ingatan yang terus terjebak pada kejadian malam tadi, ketika Jooin tiba-tiba datang ke rumah ini.Karena Sara sudah tidak menunjukkan tanda-tanda memberontak, pastinya Ethan mengurangi penjagaan yang mirip keamanan istana kerajaan di rumah ini. Sehingga Jooin bisa dengan mudah menyelinap ke kamarnya tengah malam.Ketika Sara menikmati cemilan yang di sediakan Myeonghee dengan secangkir teh, pintu kamar terbuka dengan kasar mengejutkan Sara diaman Ethan berdiri di sana dengan raut wajah mengeras menahan amarah.Ah, sepertinya Ethan sudah menyadari kedatangan Jooin malam tadi.Tentunya Ethan akan menyadari kedatangan Jooin, rumah besar ini dipenuhi CCTV di setiap sudutnya, termasuk kamar ini sendiri yang tentunya hanya Ethan yang dapat melihatnya. Pasti Ethan sudah memeriksanya, hanya saja Sara tidak mengira akan s
Ethan memandangi berbagai dokumen yang sudah siap dia kirimkan pada Detektif kenalannya, tepat setelah mengirimkan e-mail kepada wartawan. Ethan sudah benar-benar gatal ingin segela mengguncang Dojun dengan semua yang telah dia temukan selama ini.Lalu membuat lelaki Kim itu tidak bisa mengganggunya lagi di masa depan, Ethan akan benar-benar menghabisi Dojun kali ini.Ethan sudah mengibarkan bendera perangnya.Ditambah permintaan Sara mengenai melepaskan Jeny dari Jooin, awalnya Ethan hanya akan menyerang Dojun. Tetapi setelah mendengar permintaan Sara, Ethan berubah pikiran dan mengubah rencananya.Ethan akan menumbangkan semuanya, Dojun, Jeny maupun kedua orang tuanya. Dan membuat orang-orang itu tidak terlibat lagi dengan Sara. Semuanya akan Ethan musnahkan saja sekalian.Meninggalkan sisa urusannya pada sekteretarisnya Seja, hari ini setelah Ethan mengirim dokumennya. Ethan mengubah tujuan kemudi mobilnya ke kantor milik Jisang, mengingat hari