"Apa kalian lupa, kalau di tempat ini ada cctv dan alat rekam suaranya? Semua yang ada di ruangan ini terekam juga percakapannya. Apalagi untuk menjamin seorang selebriti besar sepertimu!" seru Nyonya Lusi.Sonia dan Nyonya Lusi pergi meninggalkan Velope. Lalu dia pura-pura terjatuh dan minta tolong. Akting yang sudah biasa dilakukan oleh perempuan jalang.Sonia berhenti dan melihat ke arahnya."Nyonya Lusi, Nona Sonia, anda tidak boleh bersikap gegabah seperti ini. Kenapa mendorong Nona Velope sampai terjatuh hanya gara-gara curiga kalau Nona Velope yang menyebar gosip tak sedap tentang calon menantumu, Ani," teriak Asisten Velope."Sudahlah, kak, mereka pikir aku ini masih belum rela Sandi berdampingan dengan wanita lain. Makanya mereka menuduhku yang menyebarkan rumor tentang Ani," imbuh Velope sambil berakting menangis.Melihat orang tersayangnya tersudutkan seperti itu, Sandi berjalan menghampiri keduanya. Dia juga di dampingi ke tiga sahabatnya juga Ani yang terus menempel padan
Velope terpukul dengan apa yang dikatakan oleh Sandi dan para sahabatnya. Ia tak kuasa menahan kesedihan karena semua orang menyudutkannya."Kalian kenapa bisa seperti itu? Padahal tidak ada bukti kalau aku yang menyebar rumor itu. Kalian tega meyudutkanku seperti ini," ucap Velope sambil menangis."Heh, Velope apa kamu lupa, aku ini adalah seorang mafia, hanya rumor murahan seperti ini. Aku bisa langsung menemukan siapa pembuatnya, yakni, kau dan Asisten burukmu ini," gertak Sandi sambil menunjukkan wajah marahnya.Sandi mengatakan Velope tak perlu berakting lagi karena tidak akan mempan lagi padanya. Hanya seorang selebriti saja, apa yang patut di banggakan darinya. Naik daun berkat bantuan orang lain. Dia juga selalu menyingkirkan Artis lain yang berpotensi lebih baik darinya. Perilaku Velope di ungkap Sandi sekalian di pesta itu. Yang membuatnya semakin terpukul."Aku tak percaya ternyata Velope seorang yang seperti itu," ucap Lisa kaget."Benar, di balik sikapnya yang ramah terny
Ani kaget dengan kedatangan sosok itu. Dia adalah kenalan lamanya yang sudah lama tidak dia jumpai. "Ani, kenapa bengong melihatku seperti itu. Sudah lama tak melihatmu, kamu semakin cantik saja," ucap Nicolas yang baru saja kembali dari luar negeri."Kamu bisa saja memujiku. Kakak Nicolas, dari dulu memang seperti ini," balas Ani.Mereka hanya mengobrol santai karena memang kenal. Tapi kedekatan mereka di gunakan oleh Asisten Velope untuk merancang serangan balik karena rencananya yang pertama gagal."Lihatlah itu nona Lisa, dia secara terang-terangan menggoda pria lain. Padahal masih banyak orang di sini," ucap Asisten Velope."Jangan memprovokasi aku, mungkin mereka sudah kenal dan hanya mengobrol biasa," balas Lisa ketus.Kali ini Lisa tidak mempan di hasut. Dia takut kalau Sandi beneran nekat menghancurkan bisnis keluarganya. Dia tidak sanggup hidup miskin setelah dari lahir menikmati kemewahan. Lisa meninggalkan asisten Velope yang menggerutu kesal, entah nona muda mana lagi ya
Sandi dan Nicolas masih bertatap muka dengan garang. Dia sangat kesal lantaran wanita pujaan hatinya dekat dengan pria lain."Ani, aku tidak mengenal pria ini, memangnya siapa dia?" tanya Nicolas."Aku adalah kekasihnya namaku, Sandi," jawab Sandi sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.Nicolas meraih tangan Sandi untuk berjabat tangan lalu mereka saling bersalaman dan bekernalan."Kekasih Ani ya, namaku Nicolas, aku pernah satu sekolah dan dekat dengannya di masa lalu," ucap Nicolas."Itu tidak penting, yang penting adalah masa sekarang dan masa depan, Tuan Nicolas," balas Sandi.Memang benar masa sekarang dan srlanjutnya memang lebih penting. Tapi bisa bertemu kembali dengan orang yang pernah di cintainya dimasa lalu adalah sebuah jodoh yang tertunda."Tapi Tuan Sandi, aku dan Ani bertemu kembali sekarang. Jadi mungkin kita di takdirkan untuk bersama lagi," ucap Nicolas."Apa maksudmu, Tuan Nicolas?" tanya Sandi geram dia tidak terima dengan pernyataan Nicolas. Menurutny
Nicolas menghentikan langkah karena ada yang memanggil namanya. Ia penasaran kenapa orang itu memanggilnya."Kamu siapa dan ada urusan apa mencariku?" tanya Nicolas.Velope merasa canggung, kenapa masih ada orang yang tak mengenalinya padahal ia sangat terkenal."Namaku Velope, seorang selebriti ternama di ibukota ini, Tuan Nicolas aku ada sesuatu yang ingin di bicarakan denganmu," jawab Velope."Oh, maaf aku tidak terlalu suka dengan orang yang bekerha di entertaiment makanya aku tidak mengenalmu, lalu ada urusan apa menghalangi langkahku?" tanya Nicolas.Velope mengatakan tidak enak jika di bicarakan di tempat umum seperti ini. Karena masalah sensitif yang akan ia bicarakan. Nicolas mengernyitkan keningnya, ia berpikir kalau perempuan yang bekerja di entertaiment sangat menyukai pria kaya untuk mendukungnya. Dia tidak ingin Velope menjebaknya."Tuan Nicolas, apakah kita bisa berbicara di suatu tempat. Hal yang aku ingin bicarakan adalah mengenai sesuatu yang sensitf, tidak enak jika
Martin dan kedua sahabatnya mendekati Velope yang sedang bercengkrama dengan Nicolas. Mereka melihat jijik ke arah Velope."Martin, kita sudah putus jadi tidak ada lagi yang perlu kamu sesalkan. Aku mau bertemu dengan siapapun bukan urusanmu," ucap Velope."Kamu jangan terlalu percaya diri Velope," balas Martin. Leon yang menambahkan apa yang ingin di ucapkan Martin. Dia mendekatkan diri pada Velope lalu membisikkan sebuah kalimat yang membuat wanita itu agak jera."Kami hanya ingin mengingatkanmu, kalau berani menyentuh Ani. Akan tahu akibatnya, yakni, karirmu hancur," bisik Leon."Apa kalian sedang mengancam seorang wanita? Beginikah sikap seorang lelaki?!" hardik Nicolas.Hazel menepuk pundak Nicolas. Dia juga memperingatkan Nicolas untuk tidak percaya pada omongan orang yang baru dijumpainya. Terlebih dia baru pulang dari luar negeri jangan sampai di manfaatkan orang."Tuan Nicolas, aku hanya ingin memperingatkanmu saja. Jangan sampai menjadi orang yang dimanfaatkan orang dengan
Sandi melepaskan genggamannya lalu melihat Ani yang sedikit kesakitan. Ia memeluknya erat seraya meminta maaf."Ani, tolong maafkan Aku yang bertingkah seperti ini padamu," ucap Sandi."Sebenarnya kamu kenapa, Sandi?" tanya Ani.Sandi menjelaskan kalau dia sangat khawatir dan cemburu pada Ani.saat berdekatan dengan peia lain. Melihat Ani tertawa lepas bersama pria lain membuat hatinya sakit."Tak tahukah kamu kalau aku sedang cemburu?" tanya Sandi masih memeluk Ani."Aku hanya menyapa kawan lama saja. Kenapa harus cemburu diantara kami tidak ada apa-apa," ucap Ani."Tapi dari tatapannya seperti dia sedang menginginkanmu," balas Sandi."Sandi, ayo kita pulang. Di hatiku saat ini hanya ada kamu seorang tidak ada pria lain," ajak Ani.Sandi mengantar Ani pulang. Saat sudah sampai rumahnya dia memeluk Ani sebentar dan mengatakan jangan sampai chatingan dengan pria yang sudah lama tidak dia jumpai."Aku sarankan kamu jangan sampai menerima telepon atau membalas pesan pria yang kamu temui t
Sandi sangat kacau pikirannya karena selalu teringat Kedekatan Ani dan juga Nicolas. Dia semakin pusing karena memikirkan kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Alhasil jadinya saat datang bekerja ke perusahaan wajahnya sangat terlihat lelah dan mata pandanya sangat jelas terlihat "Sandi, apa kamu tak tidur nyenyak semalam?" tanya Ani."Aku semalam memang tak bisa tidur karana memikirkanmu," balas Sandi sambil menyandarkan punggungnya di kursi kerja."Kenapa tak video call seperti biasanya, sekarang istirahatlah dahulu sebelum memulai kerja," ucap Ani.Sandi menuruti perkataan Ani lalu dia tidur di ruangan istirahat kantornya. Ani sementara yang menggantikannya mengurus beberapa pekerjaannya dibantu dengan Jerri."Terima kasih Jerri telah membantuku menyelesaikan tugas Sandi," ucap Ani."Ini sudah menjadi tugasku membantu Tuan Muda, tidak perlu berterima kasih. Nona Ani kalau boleh tahu apa hubunganmu dengan Pria yang semalam kamu temui di pesta?" tanya Jerri."Maksudmu Nicolas? Di