Share

38. Melawan ego

“Untuk apa Selin?” tanya Zahrana dengan segudang penasaran. Zahrana tahu betul ekspresi yang Selina sembunyikan. Selina sedang menutupi sesuatu. Namun sesuatu itu masih rahasia. Selina belum membuka hati sepenuhnya untuk Zahrana sebagai sahabatnya.

“Biasa, mampir, Shiza kalau punya waktu kosong suka main ke Cianjur,” dusta Selina. “Ya, Mas Aqsa yang nganterinnya,”

“Oh! Mas Aqsa sudah ganteng, baik pula,” celetuk Zahrana dengan jujur.

“Hem?”

Selina terkesiap dengan perkataan Zahrana.

“Iya, definisi pria idaman. Kamu beruntung Selin,”

“Masa iya?”

Selina tersipu malu mendengar ucapan Zahrana tentang dirinya beruntung bisa mendapatkan Aqsa. Dia berpikir jika Zahrana sedang menggodanya.

“Andai kamu gak mau sama Mas Aqsa, aku mau kok ridho lillahi taala,” ucap Zahrana terkekeh dengan membekap mulutnya. Sungguh, dia berkata jujur.

“Ap-pa?”

“Kamu budeg ya? Andai kamu gak cinta sama Mas Aqsa, aku mau kok gantiin kamu …”

Selina tak percaya apa yang Zahrana katakan padanya.

“Ah, iya, iya, boleh,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status