Share

Chapter 62

“Kau berubah banyak sejak Aero lahir. Lebih sabar. Lebih tenang. Terkadang, aku berpikir, kau jauh lebih siap menerima kepergian Mario dibandingkan aku,” aku berkata terus terang. Memikirkan, bagaimana perasaan terempas, kesedihan, dan tak berdaya, datang tak terelakkan dalam hari-hariku.

“Benarkah?” istriku tersenyum. “Terkadang isi hatiku pun berontak. Namun, aku ingat suatu hari saat aku merasa begitu sedih melihat wajahnya. Ia menghapus air mataku, lalu berkata ia mencintaiku dan bahagia menjadi istriku. Sejak itu, aku bertekad tidak akan lagi muram dan berpikir negatif akan hidup ini.”

“Mario adalah anugerah. Ia guru kehidupan kita,” aku bergumam.

Mata istriku bercahaya. “Beberapa tahun yang penuh cinta. Ia hadir menguatkan kita. Aku harap, ia melihat kita makan malam berdua di sini.”

Aku termenung menatap piring kosong di hadapanku, lalu beralih pada wajah istriku. “Cekungan itu belum ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status