Share

Bab 22

Pupil Karina melebar, dia terkejut dengan isyarat yang diberikan Isaac.

'Jadi, dia tidak bercanda? Tapi kapan? Aku sama sekali tidak mengingatnya!'

Karina melirik Isaac dengan ekor matanya.

'Haruskah aku bertanya? Ey! Tapi itu sangat memalukan!' pikir Karina lagi.

Daripada pusing memikirkan hal yang tidak diingatnya, pada akhirnya Karina memilih diam dan tak memikirkan apa-apa hingga tiba di mansion Isaac.

Seperti biasa, setiap kali mereka masuk ke dalam mansion, Gardenia pasti menyambut kedatangan mereka dengan membungkukkan setengah badannya.

"Selamat datang kembali, Tuan Isaac, Nona Karina," ucap Gardenia.

"Terima kasih, Gardenia." Karina tersenyum lembut. "Bagaimana kabarmu?"

Merasa konyol dengan pertanyaan Karina, Isaac menyinggung bibirnya membentuk seringai.

"Cih! Baru sehari tidak bertemu, tapi kau sudah menanyakan kabarnya?!" sinis Isaac.

Sifat selalu mengomentarinya memang masih melekat pada Isaac, namun sekarang sifat itu lebih buruk daripada sebelumnya. Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status