Share

Bab 103

Ceklek.

Mas Brian membuka pintu dari luar dan menutupnya kembali, dia melangkah masuk menjatuhkan bobot tubuhnya diatas tempat tidur, Mas Brian melihat aku lagi duduk sandaran di sisi tempat tidur sambil memainkan game online yang ada di handphone.

"Bunda... kenapa belum tidur, apakah tubuh Bunda masih ada yang sakit, atau sengaja tungguin Mas karena kangen."Mas Brian sengaja mensejajarkan tubuhnya denganku, Mas Brian juga mengerlingkan sebelah matanya untuk menggodaku

"Tubuhku sudah sehat, siapa juga yang tungguin Mas,aku itu belum mengantuk karena siang tadi aku tidur cukup lama kurang lebih 3 jam, Mas saja yang kepedean."

"Begitu ya.. berarti Mas saja dong yang kangen dan rindu berat sama Bunda." Mas Brian sengaja merapat tubuhnya kepadaku tanpa membuang waktu Mas Brian merengkuh tubuhku kedalam pelukannya.

Jantungku berdebar kencang, seperti mau copot dari tempatnya, bukan hanya itu mukaku sudah merona merah seperti buah tomat,karena Mas Brian tiba tiba saja mencium tengkukku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status