Share

Bab 138

Kami masih berdiri memandangi mobil yang membawa Pak Darsono dan keluarganya perlahan lahan meninggalkan rumah Abah, sampai tidak terlihat lagi.

Abah sama Ummi langsung pamit masuk duluan ke dalam rumah, mereka mau istirahat sebentar, maklum usia Abah dan Ummi sudah tidak muda lagi, apabila terlalu banyak melakukan aktivitas fisik tampak kelelahan dari wajah mereka berdua.

"Nak Brian.. Humaira.. Abah sama Ummi masuk istirahat duluan ya."

"Iya Abah.. ummi.. silahkan kan."Mas Brian menyahut perkataan Abah.

Mas Brian terlihat sangat senang, senyum manisnya tidak lepas dari bibirnya, sambil memandang wajah.Merasa Mas Brian tidak melepaskan tatapan matanya dari dirinya semenjak kepulangan Pak Darsono dan keluarganya, aku jadi salah tingkah dan gugup, aku berusaha menetralisir rasa groginya dengan menundukkan kepala, tanpa mau melihat muka Mas Brian.

"Bunda.. jangan tunduk terus dong, saya ingin melihat wajah Bunda yang selalu membuat jantungku berdetak kencang, dan selalu membuat saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status