Share

Bab 29

Suara ayam berkokok menandakan pagi telah tiba. Alarm ponsel mengusik tidur panjang Sena meskipun hanya bordering satu kali. Dengan mata yang masih terpejam, Sena meraba berusaha mengambil ponselnya. Setelah ponsel itu berada di tangannya, Sena membuka mata lalu mematikan alarm tersebut. Sena dan Gavin harus bangun lebih awal untuk berangkat ke asrama agar tidak kesiangan mengikuti kegiatan yang sedang berlangsung.

Ingin segera bangkit dari tempat tidur, badan Sena tertahan oleh tangan yang melingkar di perutnya. Kaki Gavin juga menghimpit kaki Sena sehingga pergerakannya sangat sulit. Dengan perlahan dan hati-hati, Sena mencoba memindahkan tangan Gavin dari perutnya. Namun saat ingin memindahkannya, tangan itu justru semakin erat memeluk Sena.

“Mas, ayo bangun. Mau berangkat pagi-pagi bukan?” ujar Sena lembut. Sena pasrah memindahkan tangan kekar suaminya itu, Sena kalah tenaga dengan Gavin.

“Sebentar lagi, biarka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status