Share

44. Tendangan Almera

Dengan mata yang perlahan terpejam, Almera berusaha menstabilkan detak jantungnya. Apalagi napas Romeo yang beraroma mint begitu terasa di wajahnya, membuat dia semakin tidak karuan.

"Kenapa merem? Berharap saya cium hm?" Romeo berbisik tepat di telinga kiri Almera.

Mata Almera langsung terbuka lebar dengan napas yang memburu. Tanpa berpikir panjang, dia menendang bagian bawah Romeo. "Enggak lucu, Pak," ketus Almera bersedekap dada.

Dengan spontan Romeo menjauh dari Almera. Wajahnya berubah menjadi merah dengan meringis kesakitan. Dia mencengkeram lengan sofa kuat, melampiaskan rasa sakit yang disebabkan oleh tendangan Almera. Matanya terpejam erat dengan bibir yang digigit, bahkan rasanya ingin berteriak sekencang mungkin.

Rasanya seperti akan mati, argh! batin Romeo berteriak tidak tahan.

Almera sedikit melirik ke arah Romeo, karena tidak mendengar suara apa pun. Seketika w

Ervin Warda

Halo, Kakak-kakak. Happy reading ❤️ Jangan lupa tinggalkan jejak dengan Vote dan komen yaa, biar author makin semangat.... Sayang kalian banyak-banyak 🤗

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status