Share

Tak pandai dalam melucu

Rhea terbangun dari tidurnya, matanya mengamati sekeliling.

Hal pertama yang di cari tak lain adalah Benjamin.

Rhea menyadari bahwa Benjamin sudah tak disisinya.

Rhea menduga kala dia terlelap Benjamin bergegas pergi untuk mengurusi masalah yang timbul baru-baru ini.

“Semalam aku mencuri waktunya. Aku tak berniat menggoda atau memancingnya.” Wajah Rhea merah merona, ingatan semalam memenuhi kepalanya.

“Tidak!! tidak!! Jangan muncul dikepalaku lagi.” Rhea dengan cepat memblokir ingatan memalukan itu .

Lantas Rhea beranjak dari kasurnya, dia menuju kamar mandi.

Rhea menyalakan keran air mengisi bathtub, setelah bathub penuh dia masuk kedalamnya dan merendam diri.

Rhea menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, wajahnya merona malu. Bagaimana tidak dia mengingat detail bagaimana Benjamin menjamahnya dan suaranya yang mengerang keras.

“Huh! Itu memalukan.” Rhea menyenderkan diri, sembari mendongak menatap langit-langit kamar mandi.

“Sulit melupakan hal-hal mengelora malam tadi. Bela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status